BENGKALIS - Meskipun sebagian besar wilayah Kabupaten Bengkalis mulai memasuki musim kemarau, fenomena hujan lokal dengan intensitas tinggi masih terjadi di sejumlah wilayah, khususnya di Kecamatan Siak Kecil.
Akibatnya, dua desa di kawasan ini yakni Desa Muara Dua dan Desa Bandar Jaya dilanda banjir dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter.
Banjir yang melanda kedua desa ini terjadi sejak beberapa hari terakhir akibat hujan lokal yang mengguyur secara terus-menerus.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis, puluhan rumah warga terdampak langsung oleh banjir tersebut.
“Banjir di Desa Muara Dua tepatnya di Dusun Jadi Mulyo, RT 07 RW 04, telah merendam sebanyak 36 rumah warga. Sementara itu, di Desa Bandar Jaya, banjir terjadi di Dusun Suka Damai dan berdampak pada 35 kepala keluarga (KK),” ungkap Manajer Pusdalops PB BPBD Bengkalis, Erzansyah, Minggu (20/4/2025).
Erzansyah menjelaskan, mayoritas rumah warga yang terdampak merupakan rumah konvensional yang dibangun di atas pondasi biasa, bukan rumah panggung.
“Rumah yang terdampak kebanyakan bukan rumah panggung, sehingga saat air naik, langsung masuk ke dalam rumah. Kalau rumah panggung, tentu masih aman,” jelasnya.
Menurut BPBD Bengkalis, banjir ini disebabkan oleh curah hujan lokal yang tinggi sebagai dampak dari transisi musim, yakni peralihan antara musim hujan dan kemarau.
“Curah hujan yang tinggi saat masa peralihan musim menyebabkan daya serap tanah menjadi kurang maksimal, sehingga air menggenang dan menyebabkan banjir di beberapa titik,” tambah Erzansyah.
Menanggapi kondisi tersebut, BPBD Bengkalis bersama pemerintah desa dan pihak terkait telah melakukan langkah-langkah penanganan darurat.
Beberapa warga yang terdampak memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, baik ke rumah keluarga maupun ke fasilitas umum yang disediakan pemerintah.
“Di Desa Muara Dua terdapat tujuh KK yang mengungsi, sementara di Desa Bandar Jaya sebanyak sembilan KK. Mereka sebagian mengungsi ke rumah keluarga, dan sebagian lainnya kami tempatkan di perumahan sekolah dan fasilitas desa,” ujar Erzansyah.
Meski banjir menggenangi permukiman warga, hingga kini belum ada fasilitas umum vital yang terdampak secara signifikan. Aktivitas pendidikan di sekolah-sekolah sekitar tetap berjalan seperti biasa.
“Untuk sementara ini, tidak ada fasilitas pelayanan umum yang terganggu. Sekolah-sekolah juga masih bisa melaksanakan kegiatan belajar-mengajar seperti biasa,” tutupnya melansir tribunpekanbaru.com.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :