PEKANBARU - Persoalan tumpukan sampah yang terjadi belakangan ini menjadi isu yang hangat di tengah masyarakat. Untuk itu Fraksi PKS DPRD Kota Pekanbaru menilai perlu dibahas lebih lanjut dan dicarikan solusi bersama.
Persoalan tumpukan sampah ini akan dibahas secara mendalam FPKS DPRD Pekanbaru lewat Ngopi Baru. Ngopi Baru yaitu singkatan dari Ngobrol Inspirasi membangun Pekanbaru adalah program FPKS dalam merespon problematika warga Pekanbaru.
Ngopi Baru perdana ini mengangkat tema "Sampah, masalah dan solusi " diangkatnya tema tentang sampah ini dinilai tema yg sangat menarik dan cukup virall yg sedang dibahas warga Pekanbaru.
Khususnya beberapa hari belakangan ini. Apalagi pasca diputusnya kontrak pihak ketiga (PT EPP) oleh pemko Pekanbaru pada 6 Juni lalu.
Dalam kegiatan Ngopi Baru yang di Taja FPKS Pekanbaru tersebut, tampak hadir dalam diskusi, Dr Irwan Tasla Pratama, akademisi lingkungan dari UIN, kemudian hadir juga T. Reza (Sekdis DLHK pekanbaru) serta Sekretaris FPKS, Hamdani MS. S.IP yang juga anggota komisi IV bidang Infrastruktur dan Lingkungan hidup serta dengan Host acara Sukiswanto S.Kom, sekretaris DPD PKS Pekanbaru yang juga praktisi Bank jelantah Pekanbaru.
Diskusi tersebut sangat hangat dan menarik, mengingat permasalahan sampah menjadi hal yang cukup krusial. Dalam pemaparannya, Hamdani menyampaikan apresiasinya pada Walikota dan Pemko Pekanbaru yg dengan tegas membatalkan kontrak dengan pihak ketiga yg memang tidak mampu menyelesaikan tugas mereka sesuai kontrak dengan pemko Pekanbaru.
"Keputusan tersebut memang harus di ambil mengingat pihak ketiga tidak mampu menjalankan tugas mereka secara baik dan tuntas," ungkap Hamdani, Selasa (10/6/2025).
Hamdani menyampaikan, LPS yang seharusnya bekerja pada awal Juli nanti dengan terpaksa harus bekerja lebih cepat. Agar menyelesaikan masalah sampah yang menumpuk dibanyak titik di kota Pekanbaru.
"Walau pun dengan ada upaya dari Pemko untuk menggerakkan OPD yang ada untuk menyelesaikan permasalahan pengangkutan sampah yang ada, tapi itu tidak menyelesaikan masalah dalam jangka panjang. Itu cukup hanya untuk masa transisi. Untuk jangka panjang, kita meminta agar pihak DLHK memiliki konsep tata kelola dan langkah langkah strategis pada tata kelola persampahan," ujarnya lagi.
Kepada pihak Pemko dalam hal ini DLHK, Hamdani meminta bekerja lebih maksimal. Karena sudah seharusnya memikirkan dan bekerja lebih giat dan keras agar tidak hanya menyelesaikan pengangkatan sampah tapi juga bagaimana mengelola sampah yang ada. Menurut data berjumlah 800 ton hingga 1000 ton sampah dalam satu hari.
"DLHK harus punya konsep ke depan harus zero sampah atau dapat mengurangi secara maksimal tonase sampah yang ada di Pekanbaru. Sampah tersebut bisa dikelola menjadi pupuk, makanan ternak dan lain lain," ujar Hamdani.
"Kemudian sampah anorganik bisa di daur ulang dengan minim residu. Nah program ini harus melibatkan banyak pihak, kampus, praktisi, masyarakat, sehingga tidak hanya kesadaran kolektif yang terjadi tapi juga bisa sebagai sumber ekonomi bagi warga dan stakeholder yang ada. Pemerintah buat regulasi dan insentif bagi warga yg mau bergerak," sambungnya.
Diskusi ngopi baru berjalan dengan hangat, bersahabat walaupun tetap kritis dalam rangka membangun Pekanbaru.
Diskusi diselingi dengan ngopi bersama dan di akhiri dengan foto bersama nara sumber dan ketua fraksi PKS DPRD Pekanbaru.
Penulis: Mimi
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :