PEKANBARU – Dugaan praktik eksploitasi anak yang viral di media sosial (@viralpekanbaru) mendapat sorotan tajam dari Wakil Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, Tekad Indra Pradana Abidin.
Ia sangat menyayangkan kejadian tersebut kembali terulang di Kota Pekanbaru.
Video yang beredar memperlihatkan seorang anak kecil yang diduga disuruh mengemis oleh orang tuanya di simpang Jalan Arifin Ahmad.
Tekad menduga praktik tersebut bukanlah perbuatan individu semata, melainkan bagian dari jaringan yang terorganisir dan sistematis.
"Yang jelas ini sangat memprihatinkan, apalagi jika anak-anak dipaksa, dikendalikan, atau dimanfaatkan oleh oknum tertentu. Kami menduga ini bukan perorangan, tapi ada pihak yang mengatur dan mengambil keuntungan," kata Tekad, Rabu (6/8/2025).
Ia khawatir status Pekanbaru sebagai kota layak anak akan tercoreng akibat kejadian ini.
Oleh karena itu, Tekad mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Sosial (Dinsos) serta tim gabungan untuk menelusuri persoalan ini.
Hal ini penting untuk memastikan tidak ada pihak yang mengeksploitasi pengemis, termasuk anak-anak dan lansia, demi keuntungan pribadi.
"Harus ditelusuri siapa yang menyuruh, siapa yang memanfaatkan. Bisa saja mereka ini dari luar Pekanbaru. Jika ditemukan ada pengemis yang sengaja dipekerjakan itu sudah pidana, kami minta aparat bertindak tegas dan memberi efek jera," tegasnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menilai aksi eksploitasi anak tidak hanya merampas hak mereka untuk tumbuh dan belajar, tetapi juga bisa menyebabkan trauma psikologis dan menjerat mereka dalam lingkaran kemiskinan.
"Praktik eksploitasi anak ini mengancam masa depan anak. Anak-anak seharusnya sekolah, bermain, dan tumbuh di lingkungan yang sehat. Kalau dibiarkan begini, mereka justru dirusak sejak dini," ujar Tekad.
Penulis: Mimi Purwanti
Editor: M Iqbal