PEKANBARU - Pemprov Riau diminta lebih serius memfasilitasi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal agar dapat menembus pasar ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret yang jumlahnya menjamur.
Sekretaris Komisi II DPRD Riau, Androy Ade Rianda menilai, kehadiran ribuan gerai ritel modern di berbagai kabupaten/kota di Riau seharusnya menjadi peluang strategis untuk meningkatkan eksistensi dan daya saing UMKM lokal.
"Jumlah gerai Indomaret dan Alfamart di Riau sangat besar. Ini seharusnya menjadi wadah bagi UMKM untuk berkembang," kata Androy kepada halloriau.com, Rabu (14/5/2025).
"Jika produk mereka bisa masuk ke jaringan ritel ini, maka pertumbuhan ekonomi lokal bisa terdorong secara signifikan," sambungnya.
Menurut Androy, banyak produk UMKM Riau yang memiliki kualitas dan potensi pasar luas, namun sayangnya belum mendapat tempat di rak-rak toko modern.
Ia mencontohkan, produk khas seperti lempuk durian dari Bengkalis seharusnya bisa lebih mudah diakses masyarakat melalui distribusi ritel.
"Bayangkan kalau lempuk durian bisa dijual di gerai Indomaret di Pekanbaru atau Inhu. Masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke Bengkalis untuk mencarinya," ujarnya.
Lebih lanjut, Androy menyoroti persoalan yang kerap menjadi hambatan utama UMKM, yakni soal sertifikasi.
Banyak pelaku UMKM di Riau yang belum memahami pentingnya legalitas seperti sertifikat halal dan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Inilah yang menjadi kendala utama. Karena itu kami mendorong Disperindag bersama pihak ritel untuk aktif membina UMKM. Pendampingan harus dilakukan, baik dalam proses sertifikasi halal, BPOM, maupun perizinan lainnya," tukasnya.
Editor: Barkah