PEKANBARU – Anggota DPRD Provinsi Riau, Androy Ade Rianda, menyoroti temuan makanan bantuan gizi (MBG) yang basi dan mengandung belatung di Kabupaten Bengkalis. Ia meminta pemerintah daerah hingga tingkat kelurahan memperketat pengawasan terhadap dapur penyedia MBG.
Politisi Partai Gerindra itu menegaskan, keterlibatan pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan kualitas makanan yang disalurkan ke masyarakat.
“Pemerintah kabupaten/kota, camat, dan lurah ikut andil dalam pemantauan terhadap dapur MBG. Kita juga berharap pihak provinsi dan kabupaten serius memantau program gizinya,” ujar Androy, Jumat (3/10/2025).
Ia menambahkan, pengawasan harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya oleh satu pihak. Menurutnya, hal ini juga sejalan dengan tujuan program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dari Kementerian Pertahanan RI, yang bertujuan memastikan pemenuhan gizi dilakukan dengan standar baik dan komposisi makanan yang tepat.
“SPPI ini dibentuk untuk memastikan bagaimana komposisi MBG itu. Jadi kalau ada informasi seperti ini, saya akan konfirmasi ke Pemkab Bengkalis untuk mendapatkan data lengkapnya,” jelasnya.
Androy juga mengaku menerima laporan adanya kasus keracunan akibat konsumsi MBG di sejumlah daerah. Ia menekankan perlunya tindakan cepat dan transparan ketika kasus serupa terjadi, termasuk pengecekan langsung ke lokasi dapur penyedia.
“Kalau ada MBG yang basi atau mengandung belatung, itu harus ada kroscek lapangan. Beberapa dapur MBG yang terindikasi menyebabkan keracunan bahkan pernah ditutup sementara untuk evaluasi,” tegasnya.