Garap Lahan Tidur, Petani Timun di Pekanbaru Cuan Puluhan Juta Rupiah
Selasa, 29 April 2025 - 11:40:52 WIB
PEKANBARU — Bertani timun ternyata bisa menjadi ladang cuan menjanjikan. Ini dibuktikan Zulkarnaini, seorang petani asal Pekanbaru yang sukses memanen hasil timunnya sebanyak 9 ton lebih.
Menurut Zulkarnaini, kunci utama keberhasilan bertani timun terletak pada perawatan yang optimal serta menjaga kondisi lingkungan.
"Tanaman timun tidak boleh terlalu panas dan tidak boleh terlalu dingin. Suhu harus ideal agar pertumbuhan maksimal," ungkapnya, Selasa (29/4/2025).
Perawatan tanaman timun terbilang singkat. Dalam waktu 53 hari, tanaman sudah bisa dipanen. Jika dihitung dari awal masa tanam hingga panen investasi penuh, waktu yang dibutuhkan hanya sekitar dua bulan. Saat ini harga jual timun di Pekanbaru ke pengepul Rp2 ribu-Rp3 ribu per Kg.
"Ini pertama kali coba tanam, alhamdulillah dalam 20 kali panen, bisa terkumpul 9,3 ton. keuntungan bersih bisa mencapai Rp20 juta, dengan modal produksi hanya sekitar separuh dari itu," jelas Zulkarnaini. Modal tersebut mencakup biaya bibit, pupuk, hingga perawatan rutin.
Selain potensi cuan yang besar, Zulkarnaini menekankan bahwa budidaya timun juga membawa manfaat penting untuk ketahanan pangan daerah. Ia menilai Pekanbaru sebagai kota penyangga pangan memiliki banyak lahan tidur yang bisa dioptimalkan untuk menanam sayuran seperti timun, terong, dan cabai.
"Kita tidak perlu terlalu bergantung pada pasokan dari luar untuk memenuhi kebutuhan pangan. Dengan memanfaatkan lahan tidur yang ada, kita bisa memperkuat ketahanan pangan sendiri," tegasnya.
Keberhasilan Zulkarnaini menjadi contoh nyata bahwa pertanian sayuran di perkotaan, jika dikelola dengan baik, bisa mendatangkan keuntungan ekonomi sekaligus mendorong kemandirian pangan di tingkat lokal.
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :