Pembiayaan Baru Adira Finance Tembus Rp10,3 T hingga April 2025, Segmen Otomotif Masih Dominan
JAKARTA - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance/ADMF) mencatatkan penyaluran pembiayaan baru senilai Rp10,3 triliun hingga April 2025. Meski mengalami koreksi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sektor otomotif masih menjadi penyumbang terbesar, yakni sebesar 71% dari total pembiayaan.
Chief Financial Officer Adira Finance, Sylvanus Gani, mengungkapkan bahwa meskipun terjadi perlambatan, perusahaan tetap memproyeksikan pertumbuhan positif di tahun ini, meskipun dalam kisaran rendah (low single digit).
“Kondisi ekonomi yang menantang, tingginya suku bunga, serta melemahnya daya beli masyarakat menjadi tantangan utama, terutama di segmen otomotif,” kata Gani, Selasa (13/5/2025).
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Adira Finance telah menyiapkan sejumlah strategi. Di antaranya adalah memperluas jaringan distribusi ke luar Pulau Jawa, memperkuat layanan dan proses untuk mempertahankan konsumen, serta mempererat sinergi dengan grup usaha guna memperluas penetrasi pasar.
Lebih lanjut, Gani menuturkan bahwa perusahaan juga akan memperluas lini bisnis ke segmen non-otomotif, termasuk pembiayaan multiguna dan alat berat.
“Kami juga akan menawarkan produk yang lebih kompetitif untuk segmen bankable serta mendorong transformasi digital guna meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan,” tambahnya.
Secara industri, tren perlambatan juga tercermin dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hingga Maret 2025, piutang pembiayaan multifinance tercatat sebesar Rp510,97 triliun, tumbuh 4,6% secara tahunan (YoY). Angka ini melambat dibandingkan Februari (5,92%) dan Januari (6,04%).
Seperti dikutip dari bisniscom, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, Agusman, menyebutkan bahwa pembiayaan modal kerja menjadi penopang utama pertumbuhan, mencatatkan kenaikan 11,07% YoY.
Dari sisi kualitas aset, risiko pembiayaan dinilai masih terkendali, dengan rasio Non Performing Financing (NPF) gross menurun menjadi 2,71% per Februari 2025, dari 2,87% pada bulan sebelumnya. Adapun NPF net berada di level 0,80%.
Sementara itu, gearing ratio perusahaan pembiayaan mencapai 2,26 kali per Maret 2025, masih jauh di bawah batas maksimum yang ditetapkan OJK sebesar 10 kali.
Meski dihadapkan pada tantangan makroekonomi, Adira Finance tetap menjaga optimisme melalui strategi diversifikasi dan digitalisasi yang diharapkan mampu mendorong kinerja keuangan secara berkelanjutan hingga akhir tahun. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :