DUMAI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau terus menggalakkan literasi keuangan di tengah masyarakat, khususnya bagi perempuan pelaku usaha.
Melalui program Literasi Keuangan Usaha Mikro (UMi) bertajuk "Ibu Mekaar Hebat, Ekonomi Kota Dumai Kuat", yang diselenggarakan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Pekanbaru di Kota Dumai pada Sabtu (12/7/2025), OJK Riau berupaya memperkuat pemahaman finansial.
Kepala OJK Provinsi Riau, Triyoga Laksito, dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini dan menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam penguatan ekonomi daerah.
"Sebagai otoritas di sektor jasa keuangan, OJK mengemban mandat strategis untuk menjaga stabilitas sekaligus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat," kata Triyoga.
"Edukasi ini penting untuk membekali masyarakat, khususnya para pelaku usaha ultra mikro, agar tidak hanya mampu mengembangkan usaha tetapi juga tangguh dalam menghadapi kompleksitas dinamika ekonomi dan potensi kejahatan finansial," tambahnya.
Lebih lanjut, Triyoga menyoroti data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025 yang menunjukkan kesenjangan signifikan antara tingkat literasi (66,46 persen) dan inklusi (80,51 persen).
"Hal ini mengindikasikan bahwa banyak masyarakat telah memiliki akses ke produk dan layanan keuangan, namun belum sepenuhnya memahami risiko dan manfaat yang menyertainya," ujar Triyoga.
Sementara itu, Walikota Dumai yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Syahrinaldi, turut mengapresiasi kolaborasi strategis ini dan sangat mendukung program-program yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.
"Khususnya perempuan serta Ibu-ibu adalah penggerak utama perekonomian keluarga, dan dengan bekal pengetahuan yang memadai, mereka dapat menjadi motor penggerak ekonomi Kota Dumai secara keseluruhan," kata Syahrinaldi.
Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha PT Permodalan Nasional Madani, Octo Wibisono, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen PNM dalam mendampingi nasabah, tidak hanya dari sisi pembiayaan, tetapi juga pembekalan ilmu dan wawasan keuangan.
"Kami percaya bahwa keberhasilan usaha nasabah sangat ditentukan oleh pemahaman mereka terhadap pengelolaan keuangan. Program Mekaar tidak hanya menyediakan modal, tetapi juga pembinaan dan literasi untuk menciptakan ibu-ibu tangguh yang mampu membawa perubahan bagi keluarganya," kata Octo.
Kegiatan edukasi ini dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah, perwakilan industri jasa keuangan dari Pekanbaru dan Dumai, serta 500 pelaku usaha Mikro (UMi) se-Kota Dumai.
Melalui program edukasi ini, OJK Riau mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, perbankan, lembaga keuangan non-bank, dan asosiasi pengusaha, untuk bersinergi dalam meningkatkan literasi keuangan di Provinsi Riau.
Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta ekosistem keuangan yang sehat dan inklusif, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ke depan, OJK Provinsi Riau akan terus meningkatkan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam meningkatkan akses keuangan di Provinsi Riau agar dapat berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Editor: M Iqbal