PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau bergerak cepat mengantisipasi lonjakan harga dan potensi kelangkaan bahan pokok, terutama cabai merah.
Lonjakan harga yang terjadi belakangan ini dipicu bencana di sejumlah daerah pemasok utama, seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh, yang membuat akses distribusi terhambat.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Riau, Taufiq OH, mengungkapkan bahwa harga cabai merah di sejumlah pasar di Pekanbaru sudah menembus Rp140 ribu hingga Rp150 ribu per kilogram. Kondisi tersebut dikhawatirkan memicu inflasi dan gejolak di pasar komoditas pangan.
Untuk menstabilkan harga, Pemprov Riau menjalin koordinasi dengan daerah penghasil cabai di Pulau Jawa, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, guna mendatangkan pasokan tambahan. Taufiq memastikan upaya ini terus dipercepat agar distribusi cabai dari luar Sumatera dapat segera masuk ke Riau.
Dikutip dari MCRiau, ia berharap langkah tersebut dapat meredam lonjakan harga sekaligus memastikan stok cabai merah tetap aman di tengah gangguan pasokan lokal. Selain fokus pada cabai, pemerintah juga memantau stabilitas bahan pangan lainnya agar tidak ikut terdampak.
Dalam imbaunya, Taufiq meminta masyarakat untuk bijak berbelanja dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan. Ia menegaskan pemerintah berkomitmen menjaga ketersediaan bahan pokok sehingga warga tidak perlu khawatir.