PEKANBARU - Imbauan sekolah tidak melaksanakan studi tur ke luar kota diyakini tidak meredam kunjungan wisatawan. DPD Asita Riau meyakini arus wisata diperkirakan tetap tinggi di momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
Itu disampaikan Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Riau, Dede Firmansyah. Ia menilai arus kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi wisata tetap akan ramai meski pemerintah mengeluarkan sejumlah imbauan pembatasan aktivitas ke luar daerah.
Menurut Dede, imbauan pemerintah terkait larangan studi tur sekolah ke luar kota serta pembatasan pejabat untuk bepergian ke daerah rawan bencana tidak serta-merta menekan pergerakan wisatawan. Apalagi saat ini sejumlah wilayah telah berstatus siaga bencana hidrometeorologi.
“Itu kan sifatnya imbauan. Studi tur sekolah ke luar kota diminta untuk tidak dilakukan dan pejabat juga diimbau tidak libur ke luar daerah, terutama ke wilayah rawan bencana,” ujar Dede.
Namun, Dede menjelaskan bahwa imbauan tersebut hanya berlaku pada kegiatan yang difasilitasi atau diakomodasi oleh pihak sekolah maupun instansi pemerintah. Sementara perjalanan wisata yang dilakukan secara mandiri tetap berjalan seperti biasa.
“Kalau liburnya tidak diakomodir oleh pihak sekolah tidak masalah. Kemarin juga ada yang berangkat paket tur ke Turki, ada yang umrah. Selama bukan kegiatan resmi sekolah, itu tidak apa-apa karena hanya imbauan dari pemerintah,” jelasnya.
Selain itu, kebijakan work from anywhere (WFA) yang sempat disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan dimintakan persetujuan kepada Presiden Prabowo Subianto dinilai semakin membuka peluang masyarakat untuk berlibur. Airlangga menyebut WFA perlu diterapkan untuk mengoptimalkan mobilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal akhir tahun.
“Kalau work from anywhere berlaku, tanggal 28, 29, 30 Desember itu orang bisa bekerja dari mana saja. Artinya bisa sambil berlibur,” kata Dede.
Dengan kondisi tersebut, Dede memperkirakan jumlah wisatawan dan arus kunjungan ke tempat-tempat wisata tetap membludak, terutama pada masa libur panjang dan akhir tahun.
“Mobilitas masyarakat tetap tinggi. Jadi sektor pariwisata masih punya peluang besar untuk tetap bergerak,” pungkasnya.