MENTAWAI - Gempa bumi berkekuatan 6,7 magnitudo terjadi di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai pada Senin (14/3/2022) pukul 04.09 WIB.
Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan hingga pukul 05.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan sudah terjadi 4 kali aktivitas gempa susulan dengan magnitudo terbesar 6,0. Ia menjelaskan gempa ini memiliki episenter terletak pada koordinat 0,71° LS ; 98,50° BT dengan kedalaman hiposenter 25 km.
"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di Zona Megathrust Segmen Mentawai - Siberut," kata Daryono dalam keterangan resmi, Senin (14/3).
Daryono mengimbau, sebagai langkah antisipasi, masyarakat pesisir jika terjadi gempa yang lebih kuat, lakukan upaya evakuasi mandiri dengan cara menjauh dari pantai tanpa menunggu peringatan dini tsunami dari BMKG.
"Evakuasi mandiri adalah sebuah ikhtiar yang dapat menjamin keselamatan dari tsunami," imbau Daryono.
Sebelumnya, Daryono menjelaskan, gempa besar terakhir di zona ini adalah gempa dahsyat berkekuatan 8,5 magnitudo yang terjadi pada 10 Februari 1797 atau sudah 225 tahun yang lalu, sehingga zona ini merupakan zona kekosongan gempa besar yang sudah berlangsung sangat lama.
"Kita patut meningkatkan kewaspadaan terkait kejadian gempa pagi ini mengingat zona ini merupakan seismic gap yang sudah lebih dari 200 tahun. Apakah ini gempa pembuka atau bukan hal ini masih sulit diprediksi," ungkap dia.
Dampak gempa ini di Siberut Utara dan Kepulauan Batu mencapai skala intensitas V-VI MMI dan berpotensi terjadi kerusakan. Di Padang, dan Gunungsitoli dalam skala intensitas IV MMI. Di Padang Panjang, Bukittinggi, Pasaman Barat, Tuapejat, Pariaman dalam skala intensitas III MMI. Di Dhamasraya, Payakumbuh, Kerinci, Tapanuli Selatan, Batusangkar, Padang Pariaman, Solok dalam skala intensitas II MMI.
"Hingga saat ini pukul 7.30 WIB belum ada laporan mengenai dampak kerusakan akibat gempa magnitudo 6,7," ucap dia.
Hasil pemodelan tsunami oleh BMKG menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, karena kekuatannya belum mampu menciptakan deformasi dasar laut untuk menimbulkan gangguan kolom air laut.*
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :