SOLO – Sebuah mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang hendak memadamkan api di Gedung DPRD Solo, Kecamatan Laweyan, dihadang massa pada Sabtu (30/8/2025) dini hari.
Mobil Damkar tiba di lokasi sekitar pukul 01.50 WIB. Namun, sebelum mencapai gedung yang terbakar, kendaraan tersebut dihalangi massa yang masih bersiaga di sekitar area.
“Mundur, mundur, mundur!” teriak massa kepada petugas Damkar.
Sejumlah demonstran bahkan terlihat menaiki mobil pemadam. Akhirnya, mobil Damkar tersebut terpaksa putar balik, dikawal oleh beberapa pengendara motor dari arah berlawanan.
Kebakaran Semakin Membesar
Sebelumnya, massa telah membakar salah satu gedung di kompleks DPRD Solo. Kobaran api tampak membesar dan kepulan asap hitam membumbung tinggi ke udara.
Pada pukul 01.15 WIB, massa terus berupaya memperbesar api dengan membakar sampah di dekat gedung serta menembakkan kembang api ke arah kaca lantai dua.
“Revolusi, revolusi!” teriak massa saat api menjalar hingga ke atap gedung.
Selain membakar gedung, massa juga melakukan perusakan serta dugaan penjarahan terhadap fasilitas publik di sekitar area DPRD Solo. Hingga berita ini diterbitkan, api masih terlihat menyala.
Latar Belakang Kericuhan
Kerusuhan di Solo dipicu aksi demonstrasi yang berlangsung sejak Jumat (29/8/2025). Massa memprotes insiden tewasnya seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan, yang dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob pada Kamis (28/8/2025) malam.
Sebagai tindak lanjut, Polda Metro Jaya telah mengamankan tujuh anggota Brimob yang berada di dalam rantis saat insiden terjadi.