www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Sepanjang 2025, Kejati Riau Tangani 137 Perkara Korupsi dan Selamatkan Rp12,36 Miliar
 
Inovasi Terobosan Benih Perkuat Ketahanan Iklim di Sektor Kelapa Sawit Indonesia
Senin, 17 November 2025 - 16:15:13 WIB
Benih DxP Dami Mas MTK bertujuan mendukung hasil panen yang tahan terhadap perubahan iklim bagi para petani kelapa sawit.
Benih DxP Dami Mas MTK bertujuan mendukung hasil panen yang tahan terhadap perubahan iklim bagi para petani kelapa sawit.

JAKARTA - Dami Mas, divisi benih dari perusahaan agribisnis terkemuka Sinar Mas Agribusiness and Food, meluncurkan DxP Dami Mas MTK (Moderate Toleran Kekeringan), sebuah tonggak penting dalam upaya membangun industri kelapa sawit yang tangguh terhadap perubahan iklim.

MTK merupakan benih kelapa sawit pertama yang performa unggulnya dalam kondisi kekeringan telah divalidasi dan disetujui untuk dipasarkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Dikembangkan selama lebih dari satu dekade oleh lembaga inovasi Sinar Mas Agribusiness and Food, yaitu SMART Research Institute (SMARTRI), benih MTK dirancang untuk menjaga produktivitas selama periode kekeringan, sebuah tantangan global yang semakin mendesak bagi produsen kelapa sawit.

Menjawab Tantangan Senilai US$4,5 Miliar

Kondisi kekeringan akibat perubahan iklim semakin sering terjadi, lebih panjang, dan lebih ekstrem, sehingga menurunkan hasil panen serta kualitas minyak. Setiap defisit air sebesar 100 mm, di mana kebutuhan air tanaman melebihi ketersediaannya, dapat menurunkan hasil hingga 8–10%, menyebabkan kerugian pendapatan bagi petani dan tantangan produktivitas bagi pelaku hilir.

Model SMARTRI memperkirakan kerugian produktivitas terkait kekeringan ini mencapai biaya lebih dari US$4,5 miliar per tahun bagi industri kelapa sawit Indonesia. Di wilayah berisiko tinggi seperti Lampung, kondisi kering dapat menurunkan hasil hingga 21%.

DxP Dami Mas MTK dikembangkan untuk menjawab tantangan ini. Dalam berbagai uji coba lapangan, benih MTK menunjukkan hasil minimal 12% lebih tinggi dibanding varietas standar dalam kondisi kekeringan. Perbedaan kinerja ini meningkat seiring semakin ekstremnya kondisi. Pada periode kering berkepanjangan akibat El Niño tahun 2015 dan Indian Ocean Dipole tahun 2018, benih MTK menunjukkan hasil lebih dari 25% lebih baik dibanding varietas standar.

“Perubahan iklim bukan lagi risiko yang jauh bagi produsen kelapa sawit; ini adalah kenyataan yang mereka lihat langsung di lapangan dan di laporan keuangan mereka,” ujar Dr Jean-Pierre Caliman, Direktur SMARTRI, yang telah memimpin riset lebih dari satu dekade terkait dampak kondisi iklim terhadap produktivitas kelapa sawit.

“Persetujuan komersial untuk benih MTK merupakan pengakuan bahwa ada solusi berbasis sains yang dapat membantu melindungi produktivitas dan membangun sektor sawit yang tahan iklim," katanya.

Meskipun banyak varietas benih menunjukkan tingkat ketahanan tertentu terhadap kondisi kering, DxP Dami Mas MTK adalah benih pertama yang performanya dalam kondisi defisit air divalidasi melalui uji coba lapangan ekstensif dan diverifikasi secara independen oleh panel ilmiah Kementerian Pertanian.

Mendorong Inovasi Pertanian

Program pemuliaan MTK mengembangkan karakter unggul dari lebih dari 1.800 pohon induk, menganalisis performa lebih dari 40.000 bibit untuk mengidentifikasi kandidat dengan performa terbaik di bawah kondisi kekeringan buatan. Para ilmuwan SMARTRI menggunakan teknologi High Throughput Phenotypic Screening untuk mengukur drought factor index (DFI) setiap tanaman, seperangkat variabel yang menentukan performa tanaman saat mengalami stres air.

Dari 14 famili benih yang dipilih sebagai kandidat dengan toleransi kekeringan tinggi, dua benih – MTK 1 dan MTK 2 – divalidasi sebagai varietas unggul melalui uji coba lapangan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatra Utara.

Langkah Maju untuk Pertanian Berkelanjutan
 

Sinar Mas Agribusiness and Food menyaring lebih dari 40.000 bibit untuk mengidentifikasi kandidat dengan performa terbaik dalam kondisi kekeringan.

“Kami bekerja erat dengan para pekebun dan petani swadaya untuk memahami kebutuhan mereka,” ujar Suryanto Bun, CEO Dami Mas.

“Benih tahan iklim ini melengkapi varietas unggul lainnya yang memiliki ketahanan terhadap hama dan berproduktivitas tinggi, sehingga memberikan inovasi lebih lanjut untuk membantu pekebun melindungi produktivitas dan pendapatan mereka dari dampak perubahan iklim,” jelasnya.

Dami Mas kini membuka minat pembelian dari pelanggan di Indonesia, dengan pengiriman pertama direncanakan pada awal 2026. Benih MTK akan tersedia bagi lebih banyak pelanggan secara bertahap seiring percepatan program pemuliaan Dami Mas. Mengingat meningkatnya dampak kekeringan terhadap pertanian secara global, perusahaan juga melihat potensi penerapan benih ini bagi pekebun sawit di Afrika Barat, Amerika Latin, dan India.

Peluncuran DxP Dami Mas MTK memperkuat komitmen Sinarmas Agribusiness and Food dalam mendorong inovasi dalam pertanian berkelanjutan. Dengan menyediakan benih tahan iklim bagi petani, perusahaan bertujuan memperkuat ketahanan pangan, melindungi mata pencaharian, dan meningkatkan produktivitas pertanian.

“Benih ini mewakili masa depan budidaya kelapa sawit,” pungkas Dr Caliman.

“Dengan menggabungkan riset ilmiah dan pengalaman agronomi, kami berharap dapat membawa inovasi ke tangan para petani untuk menciptakan industri kelapa sawit yang lebih tangguh, produktif, dan berkelanjutan," katanya.(rls)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Ist.Sepanjang 2025, Kejati Riau Tangani 137 Perkara Korupsi dan Selamatkan Rp12,36 Miliar
Bencana hidrometeorologi di Sumbar.(ilustrasi/int)Sumbar Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana hingga 22 Desember 2025, Korban Tewas Capai 234 Orang
Sebaran titik panas di Sumatera.(ilustrasi/int)Delapan Hotspot Terdeteksi di Sumatera Hari ini, 2 Titik Menyala di Rohil
  Lumba-lumba muncul di Sungai Rokan.(foto: tribunpekanbaru.com)Lumba-Lumba Muncul di Sungai Rokan, Pertanda Banjir Besar?
Kondisi pasca bencana di Sumatera.(foto: int)DPRD Riau Ajak Masyarakat Siaga Bencana di 206 Desa Rawan Banjir dan Longsor
BMKG prediksi Riau diguyur hujan sepanjang hari ini.(ilustrasi/int)BMKG Peringatkan Hujan Lebat dan Petir di Riau, Pekanbaru Masuk Daftar Wilayah Waspada
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Workshop Jurnalistik Metro Riau, Tingkatkan Profesionalisme dengan Kolaborasi
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2025 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved