PADANG – Menjelang arus mudik Lebaran 1446 Hijriah, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) mempercepat perbaikan sejumlah ruas jalan utama guna memastikan kenyamanan dan keselamatan para pengendara.
Tiga ruas jalan menjadi prioritas dalam perbaikan kali ini, yakni ruas Manggopoh - Padang Luar (segmen Simpang Balingka - Simpang Padang Luar), ruas Payakumbuh - Sitangkai, dan ruas Baso - Batusangkar.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, di Padang, Selasa (26/3), menyatakan bahwa peningkatan volume kendaraan selama musim libur Lebaran menjadi perhatian utama pemerintah daerah. Maka itu, perbaikan jalan menjadi langkah strategis guna mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas.
“Musim libur Lebaran ini, intensitas kendaraan diprediksi akan meningkat drastis. Oleh sebab itu, akses jalan yang aman dan nyaman menjadi prioritas kita,” ujar Mahyeldi.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar, Era Sukma Munaf, mengatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan tim dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk mempercepat perbaikan jalan. Ditargetkan, seluruh proses perbaikan dapat diselesaikan pada Kamis (27/3).
“Tim sudah bekerja di lapangan, dan kami optimis perbaikan bisa rampung sesuai target,” kata Era Sukma.
Era Sukma mengungkapkan bahwa perbaikan jalan tahun ini sempat tertunda akibat kebijakan efisiensi anggaran. Biasanya, pekerjaan sudah dimulai sejak Januari, namun kali ini baru bisa dikerjakan pertengahan Ramadan setelah kepastian anggaran diperoleh.
"Kami baru bisa mulai bekerja pertengahan puasa karena harus menunggu kepastian anggaran pasca kebijakan efisiensi,” jelasnya.
Dengan waktu pelaksanaan yang terbatas, pihaknya tidak bisa menjanjikan seluruh ruas jalan provinsi akan mulus sempurna saat libur Lebaran. Namun, mereka memastikan bahwa lubang-lubang di jalan provinsi akan ditambal, meski dengan metode yang berbeda-beda.
"Misalnya di ruas Payakumbuh - Sitangkai, dibutuhkan anggaran sekitar Rp100 miliar untuk perbaikan total. Tahun ini kami baru bisa menganggarkan Rp11 miliar. Jadi, untuk sementara jalan yang berlubang akan kami tambal, ada yang menggunakan aspal, sebagian lainnya dengan pasir batu yang diratakan alat berat,” ungkapnya.
Selain faktor usia jalan, Era Sukma menekankan bahwa kerusakan juga diperparah oleh kendaraan bertonase besar yang melebihi kapasitas jalan. Salah satu contohnya adalah jalur Payakumbuh - Sitangkai yang mengalami kerusakan sepanjang 11 kilometer akibat sering dilewati truk tambang Galian C dengan muatan berlebih.
"Jalur ini kerap dilewati kendaraan over dimension over load (ODOL), sehingga tidak heran jika kerusakannya cukup parah,” tambahnya dikutip dari Antarasumbar.
Selain itu, ruas jalan Batusangkar - Baso juga masih mengalami kerusakan sepanjang 3 kilometer dan menjadi fokus perbaikan ke depan.
Dengan perbaikan yang tengah berlangsung, diharapkan kondisi jalan di Sumbar dapat lebih layak untuk dilalui pemudik. Pemerintah juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas selama perjalanan mudik. (*)