AGAM - Jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), terus bertambah.
BPBD Agam mencatat, ada sekitar 120 orang meninggal dunia hingga Minggu (30/11/2025) pukul 23.00 WIB, akibat bencana longsor dan banjir bandang yang melanda Sumbar sejak Kamis (27/11/2025).
“Ini merupakan data sementara jumlah korban meninggal hingga Minggu malam,” ujar Kalaksa BPBD Agam, Rahmat Lasmono.
Data menunjukkan sebaran korban meninggal berada di enam kecamatan, yakni Malalak 12 orang, Matur 1 orang, Tanjung Raya 8 orang, Palupuh 1 orang, Palembayan 97 orang dan Ampek Nagari 1 orang.
“Korban terbanyak berada di Kecamatan Palembayan,” tambah Rahmat.
Selain korban meninggal, 74 orang masih dinyatakan hilang, dengan fokus pencarian di Kecamatan Palembayan dan Malalak.
Untuk mempercepat operasi pencarian, tim gabungan dari BPBD, Satpol PP, Damkar, Basarnas, TNI, Polri, PMI Agam, serta relawan diterjunkan sejak Senin (1/12/2025) pagi.
“Pencarian juga melibatkan anjing pelacak (K9) dari Polri,” ungkapnya.
Bencana ini juga memaksa 6.300 warga mengungsi. Para pengungsi berasal dari sejumlah kecamatan yang terdampak langsung, seperti Palembayan, Ampek Nagari, Palupuh, Tanjung Raya, Tanjung Mutiara, Baso, Malalak, Banuhampu, Matur, Ampek Koto, hingga Lubuk Basung.
“Mereka mengungsi di rumah keluarga, masjid, mushalla, sekolah dan lokasi aman lainnya. Untuk kebutuhan makan, dapur umum telah kita dirikan,” jelas Rahmat.
Sementara itu, 45 warga luka-luka menjalani perawatan medis.
“Sebanyak 44 orang dirawat di RSUD Lubuk Basung dan satu orang dirujuk ke RSUP M Djamil Padang,” pungkas Rahmat.