PADANG - Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok memasuki tahap baru. Proyek strategis tersebut segera memasuki fase konstruksi setelah penandatanganan perjanjian pembiayaan sindikasi resmi dilakukan.
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menyebut penandatanganan pembiayaan sindikasi ini menjadi tonggak penting percepatan pembangunan infrastruktur strategis di wilayahnya.
“Penandatanganan sindikasi pembiayaan ini adalah tonggak penting bagi percepatan pembangunan infrastruktur strategis di Sumatera Barat,” kata Mahyeldi, dikutip dari Antara, Sabtu (13/12/2025).
Mahyeldi menilai kehadiran Flyover Sitinjau Lauik akan memberikan dampak signifikan, baik terhadap peningkatan keselamatan pengguna jalan maupun kelancaran arus logistik dan aktivitas ekonomi masyarakat. Kawasan Sitinjau Lauik selama ini dikenal memiliki kontur ekstrem, rawan kecelakaan, serta kerap menjadi hambatan transportasi antarwilayah.
Ia mengapresiasi finalisasi pembiayaan sindikasi proyek senilai Rp2,79 triliun tersebut. Menurutnya, proyek jalan layang ini memiliki peran strategis untuk mengatasi persoalan klasik Sitinjau Lauik, seperti kemiringan curam, tikungan tajam, dan kerawanan bencana alam.
Penandatanganan perjanjian pembiayaan sindikasi Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Flyover Panorama I Sitinjau Lauik dilaksanakan oleh PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL) di Jakarta pada Kamis (11/12/2025). Agenda ini menjadi penanda dimulainya tahap akhir persiapan sebelum konstruksi fisik dilakukan.
“Kondisi ekstrem Sitinjau Lauik selama ini memang menjadi tantangan besar bagi mobilitas masyarakat maupun distribusi logistik,” ujar Mahyeldi.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, lanjut Mahyeldi, berkomitmen memastikan seluruh tahapan proyek berjalan lancar melalui koordinasi intensif dengan kementerian terkait serta pihak pelaksana.
“Kami mendukung penuh agar proyek ini segera memasuki fase konstruksi dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” katanya.
Dukungan juga disampaikan Direktur PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL), Michael Arthur Paulus Rumenser. Ia mengapresiasi komitmen Pemprov Sumbar yang terus mengawal proyek sejak tahap perencanaan awal.
“Penandatanganan pembiayaan sindikasi ini menandai kesiapan dan keseriusan seluruh pihak. Kami berharap proses pembebasan lahan dapat segera diselesaikan agar konstruksi bisa dimulai sesuai target,” ujar Michael.
Dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut, HPSL bersama para penyedia fasilitas pembiayaan resmi memasuki tahap akhir persiapan menuju konstruksi. Proyek Flyover Sitinjau Lauik diharapkan tidak hanya meningkatkan keselamatan dan efisiensi transportasi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi baru di wilayah sekitarnya.(*)