PELALAWAN - Polres Pelalawan bergerak cepat menyelidiki kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kembali terjadi di kawasan Taman Nasional Teso Nilo (TNTN), tepatnya di Resort Lancang Kuning Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, pada Minggu (20/4/2025).
Kebakaran sebelumnya terpantau di titik koordinat hotspot pada Jumat (18/4/2025). Kapolres Pelalawan, AKBP Afrizal Asri, menyatakan bahwa saat ini api sudah berhasil dipadamkan dan proses pendinginan telah dilakukan.
"Untuk saat ini, kondisi api sudah padam dan sudah dilakukan pendinginan," kata Kapolres Pelalawan, AKBP Afrizal Asri, Sik, pada media ini, Senin (21/4/2025).
Kapolres menjelaskan bahwa kebakaran lahan seluas kurang lebih 5 hektar dengan jenis tanah mineral dan sebagian semak belukar ini terpantau langsung dari Dashboard Lancang Kuning dengan beberapa titik koordinat.
Pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam terhadap pemilik lahan di areal kawasan TNTN tersebut.
Kapolres menjelaskan bahwa kebakaran lahan seluas kurang lebih 5 hektar dengan jenis tanah mineral dan sebagian semak belukar ini terpantau langsung dari Dashboard Lancang Kuning dengan beberapa titik koordinat.
Pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam terhadap pemilik lahan di areal kawasan TNTN tersebut.
"Saat ini kami akan segera memulai melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Kemudian akan dilakukan pengumpulan barang bukti Karhutla ini, akan kita tindak tegas sesuai hukum yang berlaku. Kita akan usut tuntas dan selidiki terus kejadian Karhutla ini sampai tuntas," tegas Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK.
Informasi awal kebakaran diterima dari ketua RT Kelapa Gading Desa Lubuk Kembang Bunga yang menghubungi Bhabinkamtibmas, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Kapolsek Ukui AKP Rudi Hardiyono.
Tim piket Polsek Ukui segera menuju lokasi hotspot dan mendapati api membakar material di hutan TNTN. Upaya pemadaman awal dilakukan bersama masyarakat dengan alat seadanya, sebelum bantuan dari tim Damkar TNTN dan Tim Damkar RAPP tiba.
Proses pemadaman berlangsung cukup lama, diikuti dengan pendinginan area yang terbakar.
Kendala dalam pemadaman meliputi medan sulit dijangkau kendaraan roda empat, tidak adanya sumber air di lokasi, kondisi lahan mineral dan perbukitan yang menyulitkan menjangkau titik api terbawah, serta arah angin yang tidak menentu.
Setelah api padam, tim memasang plang Karhutla dan mengumpulkan data serta keterangan saksi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Penulis: Andy Indrayanto
Editor: M Iqbal
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :