Lima Kru KM Ade Putra Selamat Usai Terombang-Ambing di Laut Selat Malaka Selama 5 Jam
PEKANBARU - Lima kru Kapal Motor (KM) Ade Putra berhasil diselamatkan setelah terombang-ambing di perairan Selat Malaka, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) selama lebih dari 5 jam akibat kecelakaan laut.
Insiden terjadi akibat cuaca buruk dan angin kencang yang menghantam kapal pada Sabtu (4/5/2025).
Kepala Kantor Basarnas Pekanbaru, Budi Cahyadi mengatakan, pihaknya menerima laporan kecelakaan sekitar pukul 19.35 WIB.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Basarnas langsung mengirimkan tim penyelamat dari Unit Siaga SAR Rohil yang terdiri dari enam personel dengan tiga kapal pencari. Tim tambahan dari Kota Dumai juga dikerahkan pada pukul 21.25 WIB.
“Pada tanggal 04 Mei 2025 pukul 01.20 WIB, Tim Rescue RB 218 berhasil menemukan korban dalam keadaan selamat,” ujar Budi Cahyadi.
Lima kru yang berhasil diselamatkan adalah Muktari (48) selaku nahkoda, Rinaldi (23) sebagai kepala kamar mesin (KKM), serta tiga kelasi yakni Sugianto (50), Kirmianto (50), dan Basri (37).
Kapal mengalami kecelakaan di koordinat 02°35'36"N 100°56'39"E dan kelima korban ditemukan di titik koordinat 02°34'31"N 101°2'1"E atau sekitar 5,5 mil laut (NM) arah timur dari lokasi kejadian.
Selama lebih dari lima jam mereka terombang-ambing di laut lepas tanpa perlindungan dari cuaca buruk.
“Melihat dari waktu kejadian hingga ditemukan, para korban berada di laut sekitar lima jam lebih,” jelas Budi.
Usai ditemukan dalam kondisi selamat, kelima korban langsung dievakuasi menuju Panipahan dengan jarak tempuh sekitar 40 NM arah 260 derajat.
Tim RB 218 tiba di perairan Panipahan sekitar pukul 05.20 WIB, namun proses pemindahan korban sempat tertunda akibat kondisi perairan yang dangkal.
“Karena air laut dangkal, kami menunggu tim USS Rohil untuk melakukan penjemputan korban,” terang Budi.
Serah terima korban kemudian dilakukan ke kapal cepat (speed boat) tujuan Bagan Siapi-api pada pukul 08.00 WIB.
Kecelakaan ini diduga kuat disebabkan oleh angin kencang dan kondisi cuaca yang buruk di perairan Selat Malaka.
Budi mengimbau kepada seluruh pelaku pelayaran dan nelayan untuk terus memperhatikan informasi cuaca dari BMKG serta selalu mengutamakan keselamatan.
“Keselamatan adalah yang utama. Pastikan kapal dalam kondisi layak laut dan semua perlengkapan keselamatan tersedia dan bisa digunakan,” tukas Budi dilansir tribunpekanbaru.com.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :