BNN Paparkan Enam Strategi Tekan Peredaran Narkoba, Fokus pada Kolaborasi dan Penguatan
PEKANBARU – Dalam upaya memperkuat Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Badan Narkotika Nasional (BNN) RI mengumumkan enam strategi utama yang akan dijalankan secara terfokus, terstruktur, dan menyeluruh.
Ini disampaikan langsung Kepala BNN RI, Komjen Pol Marthinus Hukom, M.Si, saat memberikan kuliah umum di Universitas Riau (Unri), Rabu (7/5/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Integrated Class, Ruang Aula Kampar tersebut dihadiri ratusan mahasiswa yang antusias mendengarkan paparan kebijakan nasional dalam memerangi narkoba.
Marthinus memaparkan, enam Strategi BNN untuk Menekan Peredaran Narkoba yakni pertama, Penguatan Kolaborasi dan Integrasi Program.
BNN mendorong kerja sama lintas sektor dengan berbagai pemangku kepentingan. Integrasi program P4GN ke dalam agenda pembangunan nasional hingga tingkat desa.
"Dua, penguatan SDM dan Infrastruktur. Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan dan pengembangan kompetensi. Optimalisasi anggaran dan peningkatan fasilitas di tingkat pusat dan daerah. Manajemen media diperkuat untuk menyebarluaskan informasi yang edukatif dan faktual," urainya.
Tiga, ucapnya lagi, penanganan Wilayah Rawan Narkoba (Lokus Tematik dan Ikonik). Intervensi berbasis data dan pemetaan sumber daya lokal. Pemanfaatan kearifan lokal untuk meningkatkan efektivitas penanganan di daerah rawan. Empat, kerja sama Internasional di Wilayah Perbatasan.
Koordinasi intensif dengan aparat negara tetangga untuk menghambat jalur penyelundupan.Pengawasan terhadap pekerja migran yang rentan menjadi sasaran jaringan narkoba.
"Lima penguatan Intelijen P4GN. Pengembangan big data intelijen untuk kebijakan berbasis bukti. Deteksi dini dan analisis pola peredaran melalui Drugs Signature. Dan yang ke enam, Pengawasan Wilayah Pesisir dan Perbatasan. Membangun ketahanan masyarakat sebagai benteng pertama melawan narkoba. Pengawasan jalur lintas negara untuk menutup celah peredaran gelap," rincinya.
Di hadapan civitas akademika Unri, Marthinus menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi sebagai otoritas moral. Ia menilai kampus adalah tempat strategis untuk membentuk karakter dan moral generasi muda, bukan sekadar tempat menimba ilmu.
"Nilai-nilai di kampus sudah baik, tapi moral mahasiswa tetap harus dipagari. Supaya generasi muda kita tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kokoh secara moral," tegasnya.
Kuliah umum ini menjadi bagian dari komitmen BNN dalam membangun generasi Indonesia emas 2045, yang bebas dari narkoba dan tangguh dalam menghadapi tantangan global.
Penulis: Rivo
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :