JAKARTA - Tata Maulana, orang kepercayaan Gubernur Riau Abdul Wahid, akhirnya menyerahkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai namanya disebut turut terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Riau.
Pantauan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025), Tata tiba sekitar pukul 18.56 WIB dengan mengenakan kaus merah. Setibanya di gedung antirasuah tersebut, kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Riau itu langsung digiring menuju ruang pemeriksaan.
“Swasta, orang kepercayaan Saudara AW,” ujar juru bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada wartawan.
Selain Tata, KPK juga memeriksa tenaga ahli Gubernur Riau, Dani M Nursalam (DMN). Dengan tambahan dua nama ini, total ada sepuluh orang yang tengah diperiksa penyidik KPK terkait OTT tersebut.
“Penyidik juga sedang memeriksa Saudara DMN, selaku tenaga ahli Gubernur. Total yang diperiksa saat ini berjumlah 10 orang,” tambah Budi.
Diketahui, mereka yang diamankan dibawa ke KPK dalam dua kloter. Salah satunya adalah Gubernur Riau Abdul Wahid, yang tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.35 WIB. Hingga kini, KPK belum menetapkan status hukum para pihak tersebut dan masih memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan langkah selanjutnya.
Selain menangkap sejumlah pihak, tim KPK juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai dalam berbagai mata uang — rupiah, dolar AS, dan pound sterling — dengan total nilai lebih dari Rp 1 miliar jika dikonversi ke rupiah.
Sementara itu, Ketua Harian PKB, Ais Shafiyah Asfar, menyatakan pihaknya menghormati penuh proses hukum yang sedang berjalan.
"Kami menghormati seluruh proses hukum yang berjalan. Prinsip kami jelas, pemberantasan korupsi harus ditegakkan tanpa pandang bulu, dengan tetap menjunjung asas praduga tak bersalah,” ujarnya.