INHIL – Jalan penghubung Desa Sungai Luar dan Desa Simpang Tiga, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), yang menjadi urat nadi perekonomian dan pendidikan, kini kondisinya rusak parah.
Lubang menganga di banyak titik, permukaan becek saat hujan, bahkan tak jarang menimbulkan kecelakaan kecil bagi pengendara yang melintas.
"Kalau hujan, jangan harap bisa lewat dengan mudah. Bahkan ada warga yang memilih memutar jauh ke Sungai Empat karena tak sanggup melewati," keluh Rudi, warga Belantak Raya, Sabtu (13/9/2025).
Hal senada disampaikan Nuraini, seorang ibu rumah tangga asal Desa Sungai Luar. Ia mengaku harus ekstra hati-hati ketika mengantar anaknya ke pesantren di desanya.
"Jalan penuh lumpur, ban motor sering selip. Kadang saya khawatir anak-anak terlambat sekolah karena jalan susah dilewati," ujarnya.
Kerusakan jalan itu bukan hanya dirasakan warga Sungai Luar dan Simpang Tiga. Beberapa desa lain seperti Belantak Raya, Kelumpang, hingga Rambaian juga sangat bergantung pada jalur ini, karena menjadi akses cepat menuju ibu kota kabupaten.
Ironisnya, jalur tersebut juga menjadi lintasan utama para santri yang menuntut ilmu di pesantren besar, baik di Desa Sungai Luar maupun Desa Simpang Tiga.
Kepala Desa Sungai Luar, Baharuddin, membenarkan kondisi tersebut. Ia menegaskan, jalan yang rusak parah itu berstatus jalan Kabupaten, sehingga kewenangan penuh untuk memperbaikinya berada pada Pemerintah Kabupaten Inhil.
"Desa sudah berupaya menjemput bola. Proposal sudah kami sampaikan ke DPRD melalui Komisi III maupun ke Dinas PU. Tapi karena status jalan ini adalah jalan kabupaten, desa tidak memiliki kewenangan untuk membangun atau memperbaikinya secara permanen," ungkapnya.
Ia menambahkan, pihak desa hanya bisa melakukan perbaikan darurat sebatas swadaya masyarakat, seperti menimbun lubang dengan tanah atau batu seadanya. Namun, solusi itu hanya bertahan sementara.
Warga menilai, perbaikan jalan ini sangat mendesak. Bukan sekadar soal kenyamanan, tetapi menyangkut roda perekonomian masyarakat yang mayoritas petani dan pedagang. Jalan rusak membuat distribusi hasil pertanian tersendat, biaya transportasi meningkat, bahkan harga kebutuhan sehari-hari ikut terdongkrak.
Kini, desakan publik tertuju pada Bupati Inhil. Masyarakat berharap, pemimpin daerah yang kerap menggaungkan pembangunan infrastruktur itu segera turun tangan.
Bagi warga, Jalan Sungai Luar–Simpang Tiga bukan sekadar aspal dan tanah, melainkan urat nadi kehidupan yang menentukan masa depan perekonomian, pendidikan, hingga kesejahteraan mereka.