Oleh: Andy Indrayanto
Pagi baru menunjukkan pukul 09.00 WIB. Sinar mentari pagi yang biasanya sudah panas menyengat di langit Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), pagi itu seperti enggan menampakkan diri. Surya di salah satu kabupaten di Riau itu seakan membiarkan awan menghalangi sinarnya, malah biru langit dipulasi warna hitam di sana-sini. Mendung yang menggantung, seakan hendak runtuh.
Namun pagi yang mendung itu, ternyata tak mengusik sedikit pun kegembiraan para Perwira Pertamina EP Field Lirik yang merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 80 di kawasan Wisata Alam Lirik. Suasana terasa begitu semarak dan gempita. Tenda besar kombinasi merah-putih dipasang di halaman samping Sekretariat Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lirik Literacy Center (LILAC) yang berada di kawasan Wisata Alam di Kecamatan Lirik, Kabupaten Inhu, Riau.
Sementara di halaman depan Sekretariat LILAC, stand baca dipenuhi anak-anak usia 5-6 tahunan yang tengah asyik membaca buku cerita bergambar. Senyum dan tawa mereka seolah-olah menjadi puisi indah di pagi yang mendung itu.
Di ruang tamu TBM di Lirik yang berdiri di tahun 2023, anak-anak lainnya asyik bermain dan berkumpul, beberapa anak serius membantu kawannya yang tengah menyusun kotak-kotak kubus untuk dibentuk sesuai keinginan. Dunia anak-anak yang penuh rasa ingin tahu seolah terlampiaskan oleh fasilitas yang ada di LILAC.
Mereka membuka lembaran-lembaran buku cerita yang menarik perhatian anak-anak. Saling bertanya satu sama lain jika menemukan gambar yang terlihat aneh dan menakjubkan. Dalam benak kepala anak-anak yang masih duduk di Sekolah Dasar di salah satu Kecamatan di Lirik itu dipenuhi berbagai imajinasi dan pertanyaan khas kanak-kanak.
Pagi bergulir menuju siang. Langit Lirik yang tadi mendung, kini sudah terang benderang. Matahari di Kecamatan Lirik rupanya berhasil keluar dari kepungan awan hitam. Panas sang surya mulai membuat gerah.
Mereka kini duduk di matras. Bola mata anak-anak generasi penerus Kabupaten Inhu itu berbinar sambil mengatur duduknya ditingkahi sendau gurau tawa. Mereka kini membentuk setengah lingkaran, mengelilingi salah satu remaja, anggota LILAC yang tengah mendongengkan sebuah cerita. Di tangan anggota TBM itu ada sebuah buku bergambar dalam bahasa pengantar Bahasa Indonesia.
"Kok burung raksasa dimakan? Kan besar? Apa bisa Nenek yang sudah tua itu memakan burung yang besar," sergah anak laki-laki yang ada dalam setengah lingkaran itu.
"Kan nenek itu sakti, pasti bisa lah makan burung raksasa," bantah anak lainnya. "Iya kan, Bu," sambungnya seraya matanya menatap pada kedua perwira Pertamina, meminta dukungan.
Remaja itu tertawa kecil. Sebelum melanjutkan ceritanya, dia jelaskan tentang apa saja yang sudah ditelan ke dalam perut sang nenek merujuk dongeng itu. Terlihat anak-anak itu menganggukkan kepalanya, sembari memahami penjelasan dari laki-laki yang tengah beranjak remaja tersebut.
Suasana belajar itu bukan terjadi di ruang kelas sekolah tingkat dasar, tapi itu terjadi di Sekretariat TBM LILAC yang berada di kawasan Wisata Alam Lirik. Ditingkahi suara dari para Perwira Pertamina yang tengah bermain aneka lomba dalam rangka HUT Kemerdekaan RI, di sisi lain halaman anak-anak yang sudah tahu keberadaan rumah baca itu memanfaatkan ratusan buku yang ada di LILAC untuk mengasup dahaga "rasa ingin tahu" yang mereka miliki.
Berawal dari Forum Anak Kecamatan Lirik yang hanya terdiri dari segelintir anak-anak muda di kecamatan tersebut, mereka memiliki mimpi lebih besar untuk membangkitkan dan membangun literasi masyarakat di Lirik. Masih bernama Forum Anak, mereka mencoba berkolaborasi dengan Koperasi Wisata Alam Lirik, yang saat itu tengah menggelar Lomba Mewarnai di tahun 2023.
"Ternyata Koperasi Wisata Alam Lirik ini bekerjasama dengan Pertamina. Gayung bersambut, rupanya Pertamina selama ini juga membutuhkan anak-anak dari Kecamatan Lirik untuk membuat suatu program yang bersifat menaikkan soft skill bagi para pemuda di Kecamatan Lirik, dimana salah satunya yakni literasi," terang Fasilitator Forum Anak Kecamatan Lirik, Farel Syamsul Amri, pada penulis saat ditemui di Sekretariat TMB LILAC di Kawasan Wisata Alam Lirik, pertengahan Oktober lalu.

LILAC saat membuka stand baca di SDN 002 Pasir Ringgit. (ist)
Sejalan dengan itu, beberapa orang dari Forum Anak bertemu dengan salah satu perwira Pertamina saat itu, yang ingin mengkolaborasikan Forum Anak tersebut dengan program Pertamina. Tercetuslah kemudian ide Rumah Baca LILAC. Meski sempat vakum di tahun 2023 namun di awal tahun 2024, Rumah Baca itu kemudian menjadi program yang dilanjutkan oleh Perwira Pertamina lainnya hingga saat ini.
"Sampai akhirnya di tanggal 6 September 2024, TBM LILAC diresmikan dengan pembentukan struktur kepengurusan yang pertama dan penempatan sekretariat Literasi ini yang dulu bekas Kantor Radio Wisata Alam Lirik," ujar laki-laki alumni SMKS Teknologi YPL Lirik, jebolan tahun 2025.
CDO Pertamina Field Lirik, Dela Ayu Puspita Dewi, mengatakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR), LILAC menjadi Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) ) Pertamina EP Field Lirik selaras dengan misi perusahaan yakni melaksanakan pengelolaan usaha hulu minyak dan gas bumi secara efisien dan inovatif dengan komitmen keberlanjutan untuk ketahanan energi dan memberi nilai tambah bagi lingkungan dan masyarakat.
LILAC juga menjadi program unggulan dalam bidang pendidikan dengan kegiatan yang dilakukan yakni peningkatan kapasitas pemuda Kecamatan Lirik, kelas berbagi, pelestarian permainan anak tradisional serta edukasi berbasis lingkungan dan kegiatan literasi.
"Sebagai pelaksana kegiatan tersebut, kita kolaborasi dengan 44 anggota dari Forum Anak kecamatan Lirik, Perpustakaan Nasional, Forum Anak Kabupaten Indragiri Hulu, Lembaga Pendidikan dan Pemerintah Kecamatan Lirik," imbuh Dela Ayu Puspita Dewi yang akrab dipanggil Dewi ini pada penulis.
Dijelaskan perempuan berkerudung ini, di tahun 2024, Lirik Literacy Center ini berhasil mendirikan rumah baca dengan lebih dari 300 koleksi bahan bacaan anak dan remaja serta menyediakan ruang baca yang nyaman dan ramah anak di Kecamatan Lirik.
Dan program utama yang terlaksana meliputi Rumah Baca, Kelas Berbagi, dan Pelestarian Permainan Anak Tradisional dengan melibatkan sedikitnya 20 anggota Forum Anak Kecamatan Lirik sebagai fasilitator kegiatan.
"LILAC juga berhasil menjangkau lima sekolah di Kecamatan Lirik dan sekitar wilayah kerja PT Pertamina EP Field Lirik, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan sekolah, pemerintah desa, perpustakaan, dan PT PEP Field Lirik," katanya.
Melalui kegiatan sosialisasi dan acara pembukaan, sambungnya, partisipasi anak, orang tua, guru, serta masyarakat meningkat sehingga memperkuat peran TBM LILAC sebagai pusat literasi dan ruang pembinaan generasi muda di Kecamatan Lirik.
Kembangkan Literasi di Masyarakat Lirik
Meski baru berumur satu tahun lebih sedikit, namun kegiatan dan program yang dikembangkan LILAC di bawah binaan Pertamina Field Lirik, perlahan mulai menyentuh ke masyarakat. Program literasi yang diusung TBM LILAC perlahan dirasakan masyarakat dengan berbagai kegiatan-kegiatannya. Karena tak hanya program literasi saja yang disodorkan ke masyarakat di Kecamatan Lirik seperti edukasi ke sekolah-sekolah di wilayah Lirik tapi juga peningkatan soft skill, pelestarian budaya, kepedulian lingkungan dan pembentukan karakter melalui rumah baca.
"Kami percaya, tiap manusia dilahirkan dalam pola pikir positif, punya rasa ingin tahu serta ingin belajar. Apalagi anak-anak umumnya berani berekspresi, punya rasa penasaran yang tinggi dan berani mencoba serta aktif. Hanya saja sifat ini mungkin luntur seiring bertambahnya usia, ditambah lagi saat ini arus digitalisasi begitu kuat mendera mereka," kata Dewi.
Menurutnya, dengan adanya program Pertamina Mengajar, pihaknya juga selalu menggandeng LILAC untuk turut aktif dalam kegiatan tersebut. TBM LILAC dan Pertamina Mengajar kerapkali berkunjung ke sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi sederhana, misalnya, soal kebersihan, soal akhlak, dan juga soal implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan dalam kegiatan tersebut, pusat literasi LILAC ini juga bermain sambil belajar dengan anak-anak soal pentingnya menjaga permainan tradisional agar tak punah, tergerus zaman.

Menjaga kelestarian Lingkungan dengan tanam pohon di Taman Baca Masyarakat (TBM) LILAC. (ist)
Selain kegiatan-kegiatan di atas, sambungnya, pusat literasi LILAC juga memiliki program taman baca, kelas literasi, kelas berbagi, pelatihan soft skill, permainan tradisional, penghijauan, serta forum komunitas anak dan pemuda. Rumah baca ini ingin membangun dan mengembangkan literasi di Kecamatan Lirik khususnya dan Kabupaten Inhu umumnya.
Disinggung soal dampak yang dirasakan masyarakat tempatan dengan keberadaan TBM LILAC, Dewi mengatakan bahwa untuk mengukur hal ini pihaknya membuat compass sustainability. Dimana pengertian compass sustainability LILAC dalam PPM itu digunakan untuk mengukur seberapa banyak impact atau dampak yang dihasilkan dari sebuah program.
"Dalam compass sustainability ada empat (4) parameter impact yaitu society, economy, wellbeing dan nature," katanya seraya menyebutkan bahwa empat pijakan keberlanjutan yang dijadikan kompas tersebut memiliki kontribusinya masing-masing.
Misalnya saja nature. Di LILAC ada kegiatan penanaman pohon yang memiliki dampak seberapa besar dalam pengelolaan lingkungan. Untuk society misalnya bisa terukur juga dampak sosialnya, begitu juga untuk impact wellbeing atau peningkatan kesejahteraan, mulai dari pemahaman dengan program-program di LILAC, sedangkan untuk impact economy-nya sampai saat ini belum ada program ekonomi yang mengarah ke bisnis.
"Secara rinci, dalam compass sustainability untuk society atau masyarakat, misalnya, pihaknya mengharapkan TBM ini bisa berkolaborasi dengan minimal 5 lembaga pendidikan di Kecamatan Lirik, bekerja sama dengan Forum Anak Kabupaten-Nasional dan jaringan atau relasi dari anak anak pengurus LILAC meningkat serta penambahan pengurusnya sebanyak 44 anak dari 20 anak di tahun pertama," bebernya.
Sementara dampak dari wellbeing atau kesejahteraan, Pertamina EP Field Lirik berharap minat baca anak-anak di Kecamatan Lirik bisa meningkat dengan adanya penambahan pengetahuan dan wawasan atau soft skill anak-anak, pusat literasi LILAC ini juga bisa digunakan menjadi sarana forum diskusi anak anak dan pemuda sehingga motivasi para anggota di TBM tersebut akan pendidikan meningkat.
"Sedangkan untuk dampak dari nature sendiri, Pertamina EP Lirik berharap adanya kegiatan penanaman pohon dengan jumlah mengurangi gas rumah kaca sekitar 54 kg CO₂e di tahun pertama, kemudian penanaman dilakukan dalam kerangka literasi lingkungan serta menumbuhkan kesadaran anak dan masyarakat akan keberlanjutan. Juga tak kalah pentingnya memperkenalkan tumbuhan Lidah mertua & lidah buaya yang dikenal efektif menyerap polutan udara (VOC, CO₂, dll.)," bebernya.
Belum ada pencapaian untuk impact economy karena aktivitas TBM ini fokus pada penguatan literasi, pembinaan karakter remaja, dan peningkatan soft skill pemuda bukan ke arah bisnis.
Namun yang pasti, sambungnya, pembentukan LILAc yang menjadi CSR dari Pertamina EP Lirik selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 4 (empat) yakni pendidikan berkualitas.
Terpisah, Camat Lirik, Harmes Jhoni, SE, dikonfirmasi soal TBM LILAC menyampaikan rasa terimakasih serta apresiasi setinggi-tingginya pada Pertamina EP Field Lirik atas pelaksanaan program Lirik Literasi Centre melalui kegiatan PPM di bidang pendidikan.
"Dengan adanya program seperti ini menunjukkan komitmen dari perusahaan dalam mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di Kecamatan Lirik," katanya.
Tak bisa dipungkiri, sambungnya, kegiatan di bawah LILAC memberikan banyak manfaat bagi pelajar mahasiswa dan tentu juga masyarakat di Kecamatan Lirik melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan menulis, pojok baca, dan festival literasi. Ini artinya, masyarakat memperoleh ruang untuk belajar, berkreasi, dan mengembangkan potensi diri secara positif.
"Kami berharap bahwa program ini dapat terus berlangsung dan berkesinambungan serta ditingkatkan dimana ini juga sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam membangun masyarakat yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing. Sinergi antara pemerintah dan perusahaan dapat terus terjalin dengan baik demi mendukung pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan di wilayah Kecamatan Lirik ini," tukasnya.
Dia juga berharap kerja sama dan kepedulian serta perhatian dari perusahaan dapat terus ditingkatkan agar manfaatnya semakin luas dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Lirik.
LILAC Raih Penghargaan di BISRA Award 2025
Usaha memang tak pernah mengkhianati hasil. Meski TBM LILAC pengurusnya diisi oleh remaja-remaja yang kebanyakan masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), namun tekad dan semangat yang kuat serta komitmen untuk mengembangkan literasi di Kecamatan Lirik, akhirnya membuahkan hasil yang sepadan. Dalam usianya yang baru seumur jagung, LILAC mampu menorehkan penghargaan dalam ajang Bisnis Indonesia Social Responsibility Awards (BISRA) 2025 yang diselenggarakan di penghujung September 2025 lalu.
Dalam ajang bergengsi itu, LILAC yang merupakan CSR Pertamina EP Field Lirik meraih penghargaan kategori Silver yang fokus pada peningkatan literasi masyarakat. Ini adalah torehan prestasi hasil dari sebuah kerja keras dan komitmen para pengurus LILAC dalam usianya yang masih sangat muda.

Menjaga pelestarian permainan anak tradisional (Bakiak). (ist)
"Pencapaian ini adalah hasil kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, dan para pemangku kepentingan. Kami berkomitmen menjadikan program TJSL bagian dari kontribusi nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujar Manager Community Involvement and Development (CID) PHR Regional 1 Sumatra, Iwan Ridwan Faizal, Jumat (3/10/2025).
Iwan menegaskan, penghargaan ini menjadi motivasi bagi PHR untuk terus mendorong lahirnya program inovatif yang tidak hanya menyasar aspek ekonomi, tetapi juga mengedepankan nilai sosial, budaya, serta perlindungan lingkungan.
Keberadaan perusahaan memang diharapkan dapat terus memberi manfaat bagi masyarakat maupun lingkungan di sekitarnya. Kegiatan bisnis pun sisi lain harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab namun tetap memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan, keselamatan, maupun penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam segala elemen perusahaan.
Jika diibaratkan perusahaan adalah manusia, maka perusahaan terdiri dari dua unsur utama yakni tubuh dan jiwa. Begitu pula Pertamina EP Field Lirik. Bagi anak perusahaan yang tergabung dalam PHR Rokan Zona 1 ini, tubuh perusahaan adalah bisnis yang dijalankan sementara jiwanya adalah kegiatan tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) pada masyarakat tempatan. Investasi CSR yang dilakukan Pertamina EP Field Lirik dengan TBM LILAC-nya mulai terasa alunannya pada masyarakat di daerah tersebut. Meski mungkin arusnya belum deras namun gelombangnya perlahan mulai bergulung dalam membangun dan membangkitkan masa depan literasi di Kecamatan Lirik. Semoga! *