Sekda Kampar Ajak Masyarakat Cegah Karhutla Jelang Musim Kemarau
Rabu, 23 April 2025 - 07:54:10 WIB
BANGKINANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kampar, Hambali, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), mengingat musim kemarau telah berlangsung selama dua pekan terakhir.
Ajakan tersebut disampaikan Hambali saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan dan Penanggulangan Karhutla 2025 yang digelar di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati Kampar, Selasa (22/4/2025).
“Musim kemarau saat ini sudah berjalan sekitar dua minggu. Titik api di wilayah Provinsi Riau, khususnya Kabupaten Kampar, mulai terdeteksi,” ujar Hambali dalam pertemuan tersebut.
Data yang dihimpun dari Januari hingga April 2025 mencatat terjadinya kebakaran hutan dan lahan seluas kurang lebih 11,2 hektare, dengan enam titik api. Rinciannya, tiga titik berada di Kecamatan Kampar Kiri, dua titik di Kuok, dan satu titik di Kecamatan XIII Koto Kampar.
Hambali menegaskan pentingnya langkah pencegahan sebelum kebakaran meluas. Ia meminta seluruh pihak, terutama Tim Satgas Karhutla Kabupaten Kampar, untuk bekerja maksimal.
"Lebih baik mencegah daripada mengobati. Kebakaran hutan dan lahan ini bukan hal baru. Kita pernah mengalami dampak besar yang memengaruhi kehidupan masyarakat," tegasnya.
Ia juga meminta para camat dan kepala desa untuk aktif menyampaikan sosialisasi pencegahan karhutla kepada masyarakat, khususnya di wilayah rawan seperti Kecamatan Tambang yang hampir setiap tahun mengalami kebakaran.
"Perlu saling mengingatkan dan berbagi informasi agar deteksi dini dan penanganan cepat dapat dilakukan," imbuhnya.
Sementara itu, Chaerul Ginting, Kepala Manggala Agni Daops Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wilayah Sumatera IV Pekanbaru, turut memaparkan wilayah-wilayah yang tergolong rawan karhutla.
Menurutnya, titik-titik rawan kerap ditemukan di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) seperti KPH Kampar Kiri Sungai Pagar, Batu Gajah Suligi, Kawasan Hutan Bukit Bungkuk, serta Suaka Margasatwa Rimbang Baling.
Chaerul juga mengungkapkan bahwa luas kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kampar mengalami peningkatan signifikan. Jika pada tahun 2020 luas lahan terbakar masih di bawah 100 hektare, maka hingga 2024 tercatat mencapai 585 hektare, menjadikan Kampar berada di peringkat keenam tertinggi di Provinsi Riau dalam kasus karhutla, seperti yang dilansir dari antaranews.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :