JAKARTA - Konsumsi teh hijau tidak bisa dilakukan sembarangan. Bukan hanya soal jumlah, tetapi juga waktu minum yang berpengaruh besar terhadap manfaat yang diperoleh tubuh.
Teh hijau dikenal sebagai minuman kaya antioksidan dengan efek menenangkan. Kandungan kafeinnya lebih rendah dibanding kopi, namun tetap mampu memberikan dorongan energi yang stabil.
Ditambah senyawa L-theanine, teh hijau membantu meningkatkan fokus tanpa memicu rasa gelisah.
“Minum teh hijau setelah sarapan bermanfaat untuk membantu pencernaan dan menjaga stamina tetap stabil sepanjang hari,” ujar seorang ahli gizi klinis.
Pagi hari dianggap sebagai waktu ideal untuk mengonsumsi teh hijau karena metabolisme tubuh sedang aktif.
Antioksidan di dalamnya membantu proses detoks alami dan meningkatkan kewaspadaan tanpa efek 'jantung berdebar' seperti pada kopi.
Sementara itu, sore hingga awal malam juga menjadi waktu favorit sebagian orang. Aroma teh hijau yang menenangkan membantu tubuh rileks setelah aktivitas padat seharian.
“Teh hijau di sore hari bisa membantu meredakan stres dan membuat tubuh lebih tenang, namun tetap harus memperhatikan sensitivitas terhadap kafein,” kata praktisi kesehatan.
Meski kandungan kafeinnya lebih rendah, konsumsi teh hijau terlalu malam tetap berpotensi mengganggu kualitas tidur, terutama bagi mereka yang sensitif. Disarankan untuk menghindari konsumsi 3–4 jam sebelum waktu tidur.
Teknik penyeduhan juga menentukan kualitas manfaat. Air yang terlalu panas dapat merusak kandungan nutrisinya.
“Suhu ideal untuk menyeduh teh hijau berkisar 70-80 derajat Celsius dengan waktu seduh sekitar 2-3 menit,” jelasnya.
Kesimpulannya, teh hijau bisa diminum kapan saja, asalkan disesuaikan dengan kondisi tubuh. Pagi hari cocok untuk meningkatkan fokus dan energi, sedangkan sore hari tepat untuk relaksasi, selama tidak terlalu dekat dengan jam tidur.