SELATPANJANG – Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Kepolisian Sektor (Polsek) Tebingtinggi Barat, di bawah naungan Polres Kepulauan Meranti, menggelar aksi sosial berupa bedah rumah bagi warga kurang mampu. Program ini menjadi bentuk nyata kepedulian Polri terhadap masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan bedah rumah kali ini menyasar tempat tinggal Sehat (63), warga Jalan Peloncor, Desa Centai, Kecamatan Pulau Merbau. Sehat yang hidup sebatang kara diketahui selama ini menempati gubuk kecil yang nyaris roboh dan tidak layak huni. Tanpa pekerjaan tetap dan tanpa penghasilan, kesehariannya hanya bergantung pada bantuan tetangga.
Proses pembangunan rumah baru dilakukan secara gotong royong oleh personel Polsek Tebingtinggi Barat bersama warga setempat pada Minggu (15/6/2025). Turut hadir dalam kegiatan ini Camat Pulau Merbau, Indat, S.Pd, Kapolsek Tebingtinggi Barat Iptu Iskandar Nopianto, Kepala Desa Centai M. Allatif, S.Sos, Ps. Kanit Binmas AIPTU Suharyadi, Ps. Kanit Samapta AIPDA Ruston Munte, serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Rumah yang dibangun berukuran 5x4 meter persegi, cukup untuk dihuni oleh Sehat seorang diri. Dengan rumah baru ini, diharapkan kualitas hidup Sehat akan meningkat, terutama dari sisi kesehatan dan kenyamanan tinggal.
Aksi sosial yang dilakukan Kepolisian Sektor Tebingtinggi Barat, di bawah pimpinan Iptu Iskandar Nopianto yang memimpin langsung program bedah rumah ini bukan hanya bentuk amal, tetapi cerminan nyata dari semangat Polri untuk benar-benar hadir dalam denyut kehidupan masyarakat, khususnya mereka yang paling membutuhkan.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faoqi SH, S.IK, M.H melalui Kapolsek Tebingtinggi Barat, Iptu Iskandar Nopianto mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kami ingin HUT Bhayangkara tidak hanya menjadi seremoni, tetapi juga menjadi momentum untuk berbagi dan hadir secara langsung dalam kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menunjukkan solidaritas yang kuat antara polisi dan masyarakat. Tidak hanya membantu secara fisik, namun juga mempererat ikatan sosial melalui semangat gotong royong. Masyarakat terlibat aktif, mulai dari membangun hingga mendukung secara moral dan material.
Program kemanusiaan ini melibatkan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat. Tidak hanya personel kepolisian, warga sekitar juga terlibat langsung dalam proses pembangunan rumah serta penggalangan dana dan dukungan lainnya. Hal ini mencerminkan semangat gotong royong dan solidaritas yang tinggi antarwarga dan aparat.
Kehadiran Polri dalam kegiatan ini juga memberikan dampak positif terhadap citra institusi di mata masyarakat. Komitmen untuk memberikan pelayanan dan perhatian nyata kepada warga yang membutuhkan menjadi bukti bahwa Polri tidak hanya hadir dalam konteks penegakan hukum, tetapi juga sebagai bagian dari solusi atas persoalan sosial di masyarakat.
Ia menegaskan, Polri bukan hanya pelindung saat terjadi kekacauan atau konflik, tetapi juga pelayan masyarakat dalam arti yang lebih luas. Polri yang hadir saat tangis diam di pojok kampung, yang datang bukan karena panggilan darurat, tapi karena panggilan hati.
“Kita ingin membangun kebersamaan yang lebih hangat antara polisi dan masyarakat. Momentum HUT Bhayangkara ini harus menjadi ladang pengabdian, bukan hanya perayaan,” tuturnya.
Secara keseluruhan, kegiatan bakti sosial ini menunjukkan bahwa sinergi antara kepolisian dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan yang berarti. Tidak hanya membangun tempat tinggal yang lebih layak, tetapi juga membangun komunitas yang lebih kuat, peduli, dan harmonis.
Sebelumnya pihak Polsek Tebingtinggi Barat melaksanakan pengecekan terhadap di rumah tersebut. Yang membuat momen ini semakin bermakna, Sehat diketahui lahir pada 1 Juli 1962, bertepatan dengan Hari Bhayangkara. Sebuah takdir yang terasa seperti panggilan dan seakan semesta ikut menyusun narasi, bahwa pada ulang tahunnya yang ke-63, Polri akan memberinya bukan hanya selamat ulang tahun, tapi juga sebuah tempat tinggal yang layak.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk meningkatkan kondisi hunian warga kurang mampu dan memperingati HUT Bhayangkara ke-79 dengan menjunjung tinggi nilai kepedulian sosial. Selanjutnya
diharapkan adanya peningkatan kualitas hidup bagi penerima bantuan, serta terciptanya hubungan yang lebih baik antara Polsek dan masyarakat.
"secara keseluruhan, kegiatan ini tidak hanya memperbaiki fisik rumah, tetapi juga membangun rasa kebersamaan dan kepedulian antarwarga," tuturnya
Kepala Desa Centai, M. Allatif, turut menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang diberikan. Ia berharap kolaborasi antara pihak kepolisian dan masyarakat ini dapat terus berlanjut demi kesejahteraan bersama.
Bedah rumah ini tidak hanya memperbaiki kondisi tempat tinggal, namun juga menghadirkan harapan baru dan membangun semangat kebersamaan di tengah masyarakat. Ini menjadi bukti bahwa Polri hadir sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat dalam arti sesungguhnya.
“Kami sangat bersyukur dan terharu. Kolaborasi seperti ini harus terus terjalin, karena dengan saling bergandeng tangan, kita bisa menyentuh lebih banyak orang yang membutuhkan,” ujarnya.
Kini, Sehat tak lagi hanya menatap hari dari bilik gubuk reyot. Ia punya rumah, punya harapan baru, dan yang paling penting ia tahu bahwa masih ada orang-orang yang peduli.
Penulis : Ali Imroen