Tak Ingin Tragedi Kanjuruhan Terulang, PSSI Racik Standar Baru Pengamanan Stadion
Selasa, 04 Oktober 2022 - 18:11:35 WIB
 |
Polisi tembakkan gas air mata ke tribun penonton di Stadion Kanjuruhan yang berujung tewasnya ratusan massa Aremania termasuk anak-anak.(foto: int) |
JAKARATA - Pasca targedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan supporter Arema FC termasuk anak-anak, menjadi pelajaran berharga pagi PSSI untuk memformulasikan kemballi standar pengamanan pertandingan sepakbola tanah air.
Presiden Jokowi pun meminta PSSI untuk mengevaluasi pengamanan laga sepakbola, yang berujung pada ditundanya pelaksanaan Liga 1 dan Liga 2 Indonesia 2022 sampai ada kepastian keamanan laga sepakbola.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah kehadiran aparat dalam stadion pada laga-laga sepakbola di Indonesia. Kalau berkaca ke sepakbola Eropa, satuan pengamanan di dalam stadion hanyalah steward saja yang biasanya orang sipil.
Yang paling disorot adalah polisi membawa gas air mata, statuta FIFA jelas-jelas melarang hal itu. Sebagaimana tertuang pada Pasal 19 FIFA Stadium Safety and Security Regulation yang menegaskan pelarangan penggunaan gas air mata dan senjata api untuk mengamankan massa dalam stadion.
"No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used," begitu kutipan Pasal 19 poin b di Statuta FIFA dilansir detik.com, Selasa (4/10/2022).
PSSI mengaku sedang membuat rumusan baru. Termasuk soal berbagi peran antara sipil dan aparat dalam pengamanan laga sepakbola.
"Polisi merasa punya SOP untuk menangani kerumunan. Semalam, (Senin, 3 Oktober 2022) kami merumuskan hal baru atas perintah Presiden untuk membuat format baru demi keamanan," ujar anggota Exco PSSI Ahmad Riyadh.
"Nanti produknya akan ke Perkap atau bagaimana, tapi prosesnya yang jelas akan panjang untuk menjadi pedoman (standarisasi pengamanan laga sepakbola) di seluruh Indonesia," pungkasnya.
Seperti diketahui, lebih dari 100 orang Aremania termasuk anak-anak meregang nyawa setelah polisi menembakkan gas air mata saat sejumlah massa masuk ke lapangan usai Arema FC kalah dari Persebaya 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Akibat tembakan gas air mata di dalam area Stadion Kanjuruhan itu, membuat ribuan massa Aremania panik, mengalami sesak nafas kekurangan oksigen hingga terinjak-injak karena berdesak-desakan untuk keluar dari stadion.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :