PEKANBARU - Curah hujan tinggi yang melanda Kabupaten Kampar beberapa hari terakhir menyebabkan meluapnya Sungai Subayang.
Akibatnya, lima desa di Kecamatan Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu terendam banjir, dengan ketinggian air mencapai 30 cm hingga 1 meter.
Desa-desa terdampak adalah Desa Gema, Desa Padang Sawah, Desa Kuntu, Desa Teluk Paman, dan Desa Teluk Paman Timur.
Menyikapi hal itu, Anggota DPRD Riau Dapil Kampar, Raja Jaya Dinata Sianturi, meminta Pemkab Kampar segera bertindak dengan menyosialisasikan langkah-langkah mitigasi kepada masyarakat untuk menghadapi bencana banjir.
"Pemkab harus bergerak cepat memberikan edukasi terkait mitigasi banjir kepada masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan. Selain itu, perlu koordinasi dengan instansi terkait untuk mengidentifikasi titik rawan longsor dan menyiagakan alat berat," ujarnya kepada halloriau.com, Rabu (15/1/2025).
Raja Jaya juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati.
"Kami mengingatkan warga untuk tidak lengah. Tingginya curah hujan dapat memicu banjir susulan atau bahkan longsor di sejumlah titik," tambahnya.
Kapolres Kampar, AKBP Ronald Sumaja, mengungkapkan bahwa sekitar 985 rumah terdampak banjir. Desa Kuntu menjadi wilayah terparah dengan 800 rumah terendam dan akses jalan lintas yang terputus.
"Anggota kami sudah berada di lokasi untuk membantu evakuasi warga. Kami juga terus berkoordinasi dengan BPBD Kampar untuk mengatasi dampak banjir ini," jelas Ronald.
Di Desa Kuntu, ketinggian air mencapai 50 hingga 100 cm, memaksa 1.300 kepala keluarga untuk mengungsi. Jalan lintas Desa Kuntu–Desa Teluk Paman tidak dapat dilalui kendaraan.
Desa lainnya juga menghadapi dampak serius, yakni Desa Gema 10 rumah (15 KK) terendam, dengan ketinggian air 30-50 cm dan Desa Padang Sawah: 15 rumah (20 KK) terendam, dengan ketinggian air 20-40 cm.
Kemudian Desa Teluk Paman 70 rumah (90 KK) terendam, dengan ketinggian air 30-60 cm, dan Desa Teluk Paman Timur: 90 rumah (126 KK) terendam, dengan ketinggian air 30-50 cm.
Jalan lintas antar desa umumnya tergenang air, namun beberapa masih bisa dilewati kendaraan roda dua dan roda empat.
Petugas di lapangan terus memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada. BPBD Kampar bersama pihak terkait tengah melakukan pendataan dan menyediakan bantuan berupa perahu untuk mempermudah transportasi.
"Kami meminta warga untuk mengikuti arahan petugas dan tetap menjaga keselamatan. Upaya tanggap darurat terus kami lakukan, termasuk mengantisipasi adanya potensi longsor," tambah Kapolres Ronald.
Banjir ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi musim hujan. Koordinasi antarlembaga dan kesadaran masyarakat dinilai menjadi kunci dalam meminimalkan dampak bencana.
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
LPS Kelurahan Diminta Mandiri Tanpa Dukungan Anggaran DLHK Pekanbaru, DPRD Pertanyakan Alokasi Rp39 Miliar
 Lima Terdakwa Korupsi Kredit BRK Syariah Divonis, Kerugian Negara Capai Rp5,2 Miliar
 BMW X3 Usung Teknologi Mild Hybrid, Dorong Mobilitas Ramah Lingkungan di Indonesia
 BMW Luncurkan All New X3 dan New 2 Series Gran Coupé di Indonesia, Usung Teknologi dan Desain Futuristik
 Berulang Kali Dirazia, Truk Bertonase Besar Masih Bandel Masuk Pekanbaru di Luar Jam Operasional
 |
|
Penjualan Honda Naik di Mei 2025, Brio Masih Dominan, WR-V Tunjukkan Lonjakan Tajam
 GIIAS 2025 Bakal Jadi Pameran Otomotif Terbesar di Dunia, Gaikindo Siap Hadirkan 63 Merek
 Polda Riau Tanam 79 Pohon dan Lepas 7.900 Ikan Lomak, Peringati Hari Bhayangkara dan Hari Lingkungan Hidup
 Kejagung Tegaskan Rp11,8 Triliun dari Wilmar Bukan Dana Jaminan, tapi Barang Bukti Korupsi CPO
 Gunung Marapi Sumbar Meletus Disertai Dentuman Keras Malam Ini, Warga Panik Berhamburan
 |
Komentar Anda :