BBKSDA Riau Evakuasi Harimau Sumatera yang Serang Pekerja Hingga Tewas di Hutan Pelalawan
Rabu, 19 Maret 2025 - 10:29:29 WIB
 |
Proses evakuasi Harimau Sumatera pasca terjadinya peristiwa penyerangan yang tewaskan seorang pekerja di hutan Pelalawan. (Foto: Tribun Pekanbaru/Dokumentasi BBKSDA) |
Baca juga:
|
PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau berhasil mengevakuasi seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang menyerang seorang pekerja kontraktor berusia 50 tahun, Yafao Zebua, hingga tewas di kawasan hutan Pelalawan.
Dilansir dari Tribun Pekanbaru, insiden tragis ini dilaporkan pihak perusahaan ke BBKSDA Riau pada Kamis (13/3/2025) malam, sekitar pukul 19.00 WIB.
Peristiwa serangan harimau terjadi di area yang dikelola oleh perusahaan pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH).
Korban, yang tengah bertugas memelihara tanaman, mengalami luka serius berupa cakaran di kepala bagian belakang, leher, serta paha atas kanan.
BBKSDA Riau segera merespons laporan tersebut dengan melakukan koordinasi intensif bersama pihak perusahaan untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut dan menentukan langkah penanggulangan.
Pada Jumat (14/3/2025), BBKSDA Riau menerjunkan Unit Penyelamatan Satwa (UPS) untuk melakukan kajian lokasi dan memasang dua unit kandang jebak di lokasi kejadian. Serta area sekitar kamp pekerja yang merupakan jalur lintasan harimau, berdasarkan jejak yang ditemukan.
Tim BBKSDA juga melakukan sosialisasi dan patroli bersama untuk meningkatkan kewaspadaan di kalangan pekerja yang berisiko tinggi berhadapan dengan satwa liar.
Upaya ini membuahkan hasil. Pada Minggu (16/3/2025), harimau sumatera tersebut berhasil terperangkap dalam kandang jebak yang dipasang di dekat lokasi kejadian.
Satwa dilindungi ini kemudian dipindahkan ke kandang habituasi untuk pemulihan sebelum dilepasliarkan kembali ke alam.
Sebagai langkah pencegahan, BBKSDA Riau meningkatkan patroli di daerah rawan konflik dan memperkuat edukasi kepada masyarakat serta pekerja di lapangan. Mereka juga mendorong penerapan sistem peringatan dini di wilayah yang terpapar ancaman satwa liar.
"Konflik seperti ini dapat diminimalisir dengan peningkatan kesadaran dan kerja sama yang baik. Kami mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan apabila menemukan jejak atau melihat keberadaan harimau di sekitar permukiman," kata Kepala BBKSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan perburuan terhadap satwa yang biasa menjadi mangsa harimau, seperti rusa dan babi hutan, demi menjaga keseimbangan rantai makanan di alam liar.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Hadiri Aceh Travel Mart 4.0, Ketua ASPPI Riau Dorong Sinergi untuk Dongkrak Kunjungan Wisatawan
 Daftar 20 Pantai Terbaik di Dunia, Pantai di Indonesia ini Bersanding dengan Destinasi Top Lain
 Jadwal MTQ ke-43 Riau di Bengkalis Terancam Mundur Akibat Bentrok Pemulangan Haji
 Sempat Ambruk, Harga Emas 1 Gram di Pekanbaru Melonjak di Akhir Pekan
 Ramalan Zodiak Akhir Pekan: Aries Semangat, Taurus Tenang, Gemini Hadapi Tantangan
 |
|
Mulai Bulan Depan, Pekerja Bergaji di Bawah Rp 3,5 Juta Siap Terima Bantuan Subsidi Upah
 Razia Gabungan Lapas Pekanbaru, 98 Ponsel Napi Ditemukan, Sanksi Tegas Menanti
 Bak Green Canyon, Indahnya Pemandangan Eksotis Ngarai Batu Cadas Sungai Gulamo Kampar, Bikin Penat Hilang
 Meski Dominan Cerah, Hujan Lokal Berpotensi di Riau Hari Ini
 Pemerintah Kembali Berikan Diskon Listrik 50 Persen Mulai 5 Juni 2025, Sasar Rumah Tangga Kecil
 |
Komentar Anda :