ROHIL — Bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali mengepung Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau. Di Kepenghuluan Sungai Majo, kondisi kian memburuk hingga memaksa sebagian warga memilih mengungsi demi keselamatan.
Hadi, salah seorang warga Sungai Majo, Senin (21/7/2025), mengaku sudah tiga hari meninggalkan rumahnya karena tidak tahan dengan pekatnya asap. Ia bersama keluarga kini tinggal sementara di rumah kerabat di Kecamatan Pekaitan.
"Sudah tiga hari kami mengungsi ke rumah keluarga di Pekaitan. Di kampung sudah tidak nyaman, asap sesak di dada. Banyak tetangga kami juga pergi ke Bangko, Batu Hampar, dan daerah lain yang lebih aman," ungkap Hadi.
Menurut Hadi, selain menyebabkan sesak napas, kabut asap juga membuat jarak pandang terbatas hanya beberapa meter saja.
"Kalau di kampung, pandangan cuma beberapa meter. Jalan pun harus hati-hati karena kabutnya tebal sekali," tambahnya.
Situasi ini dipicu oleh kebakaran lahan gambut yang melanda sejumlah titik di Rohil. Karakteristik lahan gambut yang menyimpan bara api di dalam tanah membuat upaya pemadaman sangat sulit.
Komandan Kodim 0321 Rohil, Letkol Inf Diki Apriyadi, mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah banyak titik kebakaran yang terpantau. Diperkirakan, luas lahan yang terbakar mencapai ratusan hektare.
"Diprediksi sudah sekitar 400 hektare lahan yang terbakar di Rohil. Pemadaman terus kami lakukan bersama tim gabungan, namun tantangan di lapangan sangat besar, terutama karena kondisi lahan gambut yang dalam," jelas Diki.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena dampaknya sangat merugikan semua pihak.
"Kami minta masyarakat stop membakar lahan. Ini sudah darurat, kesehatan warga terancam, perekonomian terganggu," tegasnya dikutip dari tribunpekanbaru.
Masyarakat berharap pemerintah daerah dan pusat segera mempercepat penanganan Karhutla agar kabut asap tidak semakin meluas. Selain berdampak pada kesehatan, aktivitas sehari-hari warga lumpuh akibat jarak pandang yang terbatas.
Sementara itu, BPBD dan aparat terkait terus berupaya melakukan pemadaman baik lewat darat maupun udara. Jika tidak segera tertangani, dikhawatirkan kabut asap akan semakin pekat dan berdampak hingga ke daerah lain di Riau. (*)