PEKANBARU - Upaya mencegah stunting nggak bisa dilakukan sendiri. Hal ini jadi pembahasan utama dalam Seminar Nasional bertema “Upaya Penanganan Stunting di Era Transformasi Digital Kesehatan” yang digelar Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni) Wilayah Riau, Sabtu (26/7), di Gedung Menara Poltekkes Riau.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian pelantikan pengurus Iluni UI Wilayah Riau periode 2025–2028. Dua narasumber dihadirkan: Kepala Departemen Forkom SKK Migas Sumbagut, Yanin Kholison, dan CSR Officer EMP Bentu Limited, Ismulyadi.
Dalam sesi pemaparan, Yanin menjelaskan bahwa industri hulu migas punya peran penting dalam pembangunan berkelanjutan, termasuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Ia menekankan bahwa transformasi digital di bidang kesehatan harus dimanfaatkan untuk mempercepat penanganan stunting.
“Masalah stunting ini serius dan nggak bisa ditangani satu pihak saja. Industri migas lewat program PPM juga ikut berperan aktif, apalagi sekarang teknologi digital makin mendukung,” ujarnya.
Sementara itu, Ismulyadi menyampaikan bahwa EMP Bentu Limited secara konsisten menjalankan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) di bidang kesehatan. Wilayah operasional perusahaan, termasuk EMP Korinci Baru Limited, menjadi sasaran program-program yang fokus pada pencegahan stunting.
“Kami rutin mengadakan edukasi gizi, memantau tumbuh kembang anak, dan menjalin kerja sama dengan fasilitas kesehatan setempat. Ini bukan cuma soal CSR, tapi bagian dari komitmen jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” jelas Ismulyadi.
Di tempat terpisah, Area Manager EMP Bentu Limited, Yoyok S Purwanto, turut menyampaikan dukungannya terhadap tema yang diangkat dalam seminar ini. Menurutnya, isu stunting harus menjadi perhatian bersama karena menyangkut masa depan generasi bangsa.
“EMP Bentu Limited mendukung penuh setiap upaya yang bertujuan menurunkan angka stunting. Kami percaya bahwa kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi digital adalah kunci agar program ini bisa lebih tepat sasaran, terukur, dan berkelanjutan,” kata Yoyok.(rls)