PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru kembali mendeteksi lonjakan jumlah titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera. Berdasarkan data terbaru, total terdapat 273 titik panas yang tersebar di delapan provinsi di Sumatera.
Mirisnya Riau kembali menjadi penyumbang terbesar, yakni sebanyak 222 titik panas.
"Sebagian besar hotspot di Sumatera ini terpantau di wilayah Riau, dengan sebaran yang sangat signifikan di Kabupaten Rokan Hilir," ungkap Bella R. Adelia, petugas BMKG Stasiun Pekanbaru, Minggu (3/8/2025).
Rincian hotspot di Riau, yakni Rokan Hilir 184 titik, Bengkalis 22 titik, Siak 9 titik, Dumai 2 titik, Pelalawan 2 titik, Rokan Hulu 2 titik, dan Indragiri Hilir 1 titik.
Hotspot lain juga tersebar di sejumlah provinsi lainnya, seperti Bangka Belitung 13 titik, Sumatera Selatan 10 titik, Sumatera Utara 10 titik, Jambi 8 titik, Sumatera Barat 6 titik, Aceh 3 titik, dan Lampung 1 titik.
Lonjakan drastis jumlah hotspot ini memicu kekhawatiran akan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di kawasan rawan seperti Rokan Hilir yang sejak awal musim kemarau telah mendapat perhatian khusus dari pihak berwenang.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan, mengingat kondisi cuaca yang kering dan potensi penyebaran api yang tinggi. Pemerintah daerah juga didorong untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pengawasan terhadap wilayah rentan.
Editor: Riki