PEKANBARU - Kehutanan memiliki peran strategis, tidak hanya sebagai penggerak perekonomian, tetapi juga penyangga kehidupan manusia dan lingkungan.
Hal ini ditegaskan Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Riau, Muller Tampubolon, dalam diskusi APHI Editor’s Circle 2025 dengan tema 'Menguatkan Ekonomi, Menjaga Keberlanjutan', Senin (8/9/2025) di Aryaduta Hotel Pekanbaru
Menurut Muller, pemahaman publik mengenai distribusi dan peran perusahaan di sektor kehutanan masih belum berimbang. Oleh sebab itu, ia berharap kegiatan bersama Bisnis Indonesia ini mampu menghadirkan sudut pandang yang lebih utuh.
“Kolaborasi yang kuat tentu akan menghadirkan perspektif yang positif, khususnya di sektor kehutanan. Kita ingin menyatukan langkah dalam membangun keseimbangan antara kepentingan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan penciptaan lapangan kerja,” ujar Muller.
Senada dengan itu, Kasi Gakkum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Riau, Agus Suryoko menekankan, hutan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia.
Hutan, kata dia, memiliki manfaat vital, mulai dari penampung air, penghasil oksigen, hingga pengendali erosi tanah.
“Sektor kehutanan merupakan salah satu penyumbang devisa negara. Karena itu, kita harus menjaga keberlanjutan serta meningkatkan fungsi hutan untuk masa depan,” jelas Agus.
Berdasarkan catatan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, provinsi ini memiliki 5,3 juta hektare tutupan hutan.
Kawasan tersebut terbagi atas hutan produksi, hutan lindung, serta hutan konservasi yang berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem.
Agus menambahkan, forum ini menjadi sarana untuk menyamakan persepsi tentang pentingnya hutan bagi kehidupan dan keberlanjutan.
“Gelaran ini sebagai bentuk penyamaan persepsi bahwa hutan memiliki manfaat yang besar untuk kehidupan dan masa depan,” tukasnya.