PEKANBARU – Dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Komando Daerah Militer (Kodam) XIX/Tuanku Tambusai menyerukan pentingnya kewaspadaan prajurit dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Seruan ini disampaikan oleh Kepala Staf Kodam (Kasdam) XIX/TT Brigadir Jenderal Bagus Suryadi Tayo saat memimpin upacara peringatan di halaman Kantor Gubernur Riau, Minggu (5/10).
Dalam amanatnya, Brigjen Bagus menegaskan bahwa perubahan lingkungan strategis global, nasional, dan regional menuntut TNI untuk terus meningkatkan kapabilitas, baik melalui kesiapan alat utama sistem senjata (alutsista) maupun pembinaan sumber daya manusia yang tangguh dan profesional.
“Perubahan yang semakin cepat dan kompleks ini menuntut kita untuk waspada dan adaptif. Pembinaan kekuatan tidak hanya soal fisik, tetapi juga mental dan moral setiap prajurit,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa arus informasi yang deras, termasuk isu-isu provokatif, menjadi tantangan tersendiri bagi soliditas TNI. Oleh karena itu, setiap prajurit dituntut untuk tetap tenang, cermat, dan tidak mudah terhasut oleh narasi yang berpotensi memecah belah.
“Setiap prajurit TNI harus selalu waspada dan tidak mudah terpengaruh isu provokatif yang dapat merusak soliditas internal, menghancurkan sinergi antar lembaga, serta meretakkan kemanunggalan TNI dengan rakyat,” tegasnya.
Brigjen Bagus juga memberikan penekanan pada aspek moral dan spiritual dalam kehidupan militer. Ia menyampaikan bahwa kekuatan seorang prajurit tidak semata-mata bersumber dari senjata, melainkan dari keteguhan iman dan keikhlasan dalam bertugas.
“Perkokoh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Luangkan waktu dan lapangkan hati untuk beribadah, karena hanya kepada-Nya kita berserah dan memperoleh kekuatan,” pesannya.
Dalam pidatonya, ia juga mengajak seluruh personel TNI dan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan militer untuk menjaga soliditas internal dan memperkuat kemanunggalan dengan rakyat. Baginya, kepercayaan masyarakat adalah modal utama TNI sebagai institusi pertahanan yang kuat dan dicintai.
“Soliditas TNI dan kemanunggalan dengan rakyat adalah pondasi utama kekuatan bangsa. Jadilah pemersatu dan perekat di tengah masyarakat yang majemuk,” ucapnya.
Tak hanya itu, Brigjen Bagus mengingatkan seluruh prajurit agar berhati-hati dalam penggunaan media sosial. Ia menegaskan bahwa disiplin digital kini menjadi bagian penting dalam menjaga citra dan integritas institusi TNI di tengah era informasi yang terbuka.
“Prajurit harus meningkatkan kewaspadaan digital. Jangan sembarangan menyebarkan atau mengomentari informasi yang belum jelas kebenarannya. Jaga etika dan kehormatan TNI, termasuk di ruang maya,” katanya.
Menutup sambutannya, Brigjen Bagus menyerukan agar seluruh anggota TNI menjalankan setiap tugas dengan penuh tanggung jawab, keikhlasan, dan menghindari penyalahgunaan wewenang.
"Laksanakan setiap tugas dengan ikhlas. Hindari segala bentuk tindakan melawan hukum dan yang merugikan rakyat. Kita ada untuk bangsa dan negara tercinta,” pungkasnya dikutip dari MCRiau.