PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru kembali mencatat peningkatan aktivitas titik panas atau hotspot di wilayah Sumatera.
Berdasarkan laporan terbaru, Kamis (30/10/2025), tercatat sebanyak 337 titik panas terdeteksi dari hasil pantauan citra satelit.
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Mari Frystine, menyampaikan bahwa provinsi dengan jumlah titik panas terbanyak adalah Sumatera Utara dengan 136 titik, disusul Aceh sebanyak 60 titik, dan Sumatera Barat sebanyak 32 titik.
“Total hotspot di wilayah Sumatera hari ini mencapai 337 titik. Beberapa provinsi menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan hari sebelumnya,” ujar Mari Frystine.
Untuk wilayah Riau, terpantau 16 titik panas yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota, yakni Rohil 1 titik, Rohul 4 titik, Kota Dumai 1 titik, Bengkalis 3 titik, Kampar 1 titik, Siak 1 titik, Pelalawan 2 titik, Inhu 2 titik dan Inhil 1 titik.
Sementara itu, provinsi lain seperti Jambi mencatat 26 titik panas, Bangka Belitung 23 titik, Sumatera Selatan 22 titik, Bengkulu 6 titik, Lampung 4 titik, dan Kepulauan Riau 2 titik.
Mari menambahkan, sebagian besar titik panas tersebut memiliki tingkat kepercayaan menengah hingga tinggi, yang mengindikasikan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih perlu diwaspadai.
“Masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan atau sampah sembarangan, karena kondisi cuaca yang kering dapat memicu karhutla dengan cepat,” tukasnya.