PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru kembali mencatat lonjakan signifikan jumlah titik panas atau hotspot di wilayah Sumatera.
Berdasarkan data terbaru, terdapat 735 titik panas yang terpantau dari citra satelit pada Jumat (31/10/2025).
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Yasir menjelaskan, peningkatan ini perlu diwaspadai karena menunjukkan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa wilayah.
            
“Total titik panas yang terpantau di Sumatera mencapai 735 titik. Angka ini cukup tinggi dan menunjukkan kondisi cuaca yang masih berpotensi memicu karhutla, terutama di wilayah dengan cuaca panas dan minim hujan,” ujar Yasir.
Sebaran titik panas di Sumatera yakni Aceh 25 titik, Sumatera Utara 113 titik, Kepulauan Riau 2 titik, Sumatera Barat 208 titik, Jambi 97 titik, Bangka Belitung 54 titik, Bengkulu 57 titik, Sumatera Selatan 53 titik, Lampung 8 titik dan Riau 118 titik.
Di Provinsi Riau, hotspot terbanyak terpantau di Kabupaten Inhu dengan 24 titik, disusul Rohil 17 titik, Rohul 15 titik, Pelalawan 14 titik, Kampar 14 titik, Kota Dumai 13 titik, Inhil 8 titik, Kuansing 6 titik, Bengkalis 4 titik, Siak 1 titik dan Kota Pekanbaru 2 titik.
            
Yasir menambahkan, kondisi atmosfer masih cenderung kering dengan suhu udara siang hari mencapai 33-35°C, sehingga masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran lahan.
"Kami mengimbau masyarakat, terutama yang berada di daerah rawan karhutla, agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Kondisi angin kering dan suhu panas bisa membuat api cepat meluas,” pungkasnya.