PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru kembali mencatat peningkatan titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera.
Berdasarkan hasil pantauan terbaru, tercatat 469 titik panas terdeteksi pada Minggu (2/11/2025).
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, M Ibnu Amiruddin mengatakan, titik panas tersebut tersebar di sejumlah provinsi, dengan Sumatera Selatan menjadi wilayah terbanyak, yakni 124 hotspot.
“Dari total 469 hotspot di Sumatera, wilayah Sumatera Selatan menjadi yang paling banyak, disusul Bengkulu 80 titik, dan Jambi 73 titik,” ujar Ibnu.
Sebaran lengkap titik panas di Sumatera berdasarkan pantauan BMKG, yakni Aceh 11 titik, Bengkulu 80 titik, Jambi 73 titik, Lampung 5 titik, Sumatera Barat 75 titik, Sumatera Selatan 124 titik, Sumatera Utara 21 titik, Bangka Belitung 23 titik dan Riau 57 titik.
Dari total 57 titik panas di Provinsi Riau, Kabupaten Kuantan Singingi tercatat memiliki jumlah terbanyak dengan 15 hotspot.
Disusul Kabupaten Pelalawan dan Rokan Hulu masing-masing 9 titik, serta Kampar 7 titik. Sementara itu, Kabupaten Siak mencatat 6 titik panas, Bengkalis 4 titik, Indragiri Hilir dan Rokan Hilir masing-masing 2 titik, Kota Dumai 2 titik, serta Indragiri Hulu 1 titik.
Ibnu menambahkan, sebagian besar titik panas di Riau masih berada pada kategori tingkat kepercayaan menengah hingga tinggi.
“Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan, terutama di wilayah dengan curah hujan rendah dalam beberapa hari terakhir,” imbuhnya.
BMKG juga mengingatkan agar pemerintah daerah bersama masyarakat memperkuat upaya pencegahan karhutla, termasuk patroli darat dan edukasi masyarakat sekitar lahan rawan terbakar.