PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru melaporkan adanya 43 titik panas (hotspot) yang tersebar di beberapa provinsi di Pulau Sumatera, Minggu (30/11/2025).
“Dalam pantauan kami hari ini, total hotspot di Sumatera mencapai 43 lokasi. Provinsi dengan penyebaran terbanyak adalah Jambi dan Sumatera Selatan,” ujar Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Sanya.
Sanya merincikan, satelit mendeteksi hotspot di Jambi 16 titik dan Sumatera Selatan 13 titik, keduanya menyumbang lebih dari 60 persen total hotspot di seluruh Sumatera hari ini.
Hal ini menunjukkan potensi tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama apabila disertai angin kencang atau musim kemarau yang berkepanjangan.
Provinsi lain seperti Riau ada 9 titik panas, yang juga patut diwaspadai, terutama di kabupaten/kota seperti Pelalawan, Inhu dan Inhil, wilayah yang kerap terdampak karhutla musim kemarau.
"Meski jumlah titik panas di Bengkulu 4 titik, dan Sumatera Barat 1 titik, yang relatif kecil, penyebaran hotspot yang meluas tetap menjadi perhatian," tuturnya.
Peningkatan hotspot menunjukkan potensi karhutla yang bisa membahayakan lingkungan, kesehatan, dan aktivitas masyarakat.
“Masyarakat di daerah rawan diimbau tidak melakukan pembakaran lahan, serta tetap mengikuti informasi dari BMKG mengenai potensi cuaca ekstrem atau kebakaran hutan,” tukasnya.