Berawal dari niat membantu tetangga, Shumaini bisa cuan tiap bulan sejak menjadi Agen BRILink.
RENGAT – Selalu ada jalan bagi yang mau berusaha. Bahkan dari rumah, ibu rumah tangga (IRT) juga bisa mendulang rupiah.
Seperti yang dirasakan Shumaini, seorang IRT yang kini bisa meraup cuan dari rumah, sambil menjaga anak tercinta. Ia bisa membantu perekonomian keluarga, dengan bergabung sebagai Agen BRILink di Desa Sei Banyak Ikan, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
Shumaini menceritakan awal bergabung sebagai Agen BRILink pada 2022. Dimulai saat dirinya banyak dimintai tolong tetangga untuk transferkan duit. Kebetulan sebagai nasabah BRI, dirinya memang sudah biasa menggunakan BRImo sehari-hari.
“Jadi awalnya banyak tetangga yang minta tolong untuk transferkan uang ke anak-anak mereka yang kuliah di Pekanbaru. Karena saya punya juga punya aplikasi BRImo jadi sekalian bantu mereka. Tapi lama-lama terpikir untuk buka agen BRILink, ternyata banyak yang support. Makanya iseng-iseng buka dengan nama Agen BRILink Pangkas A6. Sambil ngisi waktu luang, dari pada nganggur di rumah,” katanya, Senin (28/4/2025).
Ternyata siapa sangka, usaha yang dibuka dengan niat iseng malah memberikan banyak keuntunggan. Orang-orang datang ke Agen BRILink Pangkas A6 untuk berbagai transaksi, seperti transfer uang, belanja online, beli token listrik, bayar cicilan kredit, dan lainnya.
Bahkan BRILink Shumaini ini sudah seperti ATM mini, karena masyarakat juga bisa untuk mencairkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Senang bisa bergabung sebagai agen BRILink, karena dapat membantu orang-orang, mempermudah mereka dalam bertransaksi keuangan. Jadi enggak perlu repot-repot ke bank lagi. Cukup bayar admin Rp5 ribu urusan transfer dan transaksi lainnya bisa beres. Enggak perlu menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan biaya,” katanya.
Selain itu ia bisa membantu keuangan keluarga. Dari usaha agen laku pandai dari BRI, ia meraup keuntungan rata-rata Rp10 juta per bulan.
“Alhamdulillah bisa nambah-nambah penghasilan. Rata-rata Rp10 juta per bulan, kadang enggak nyampe segitu. Tapi Maret kemarin tercapai Rp13,7 juta lebih,” ujarnya.
Sejak menjadi agen BRILink, Shumaini menjadi lebih tertarik sebagai wirausaha ketimbang jadi karyawan kantor. Menurutnya usaha dibidang jasa seperti agen brilink tidak terlalu memberatkan dari segi kerjaan dan waktu yang dihabiskan.
“Kerjanya enggak terikat, enggak tertekan. Cuma duduk-duduk saja di rumah, bisa sambil momong anak. Bisa sambil-sambil bereskan kerjaan rumah. Sekarang juga mindset aku lebih tertarik mengembang usaha,” sebutnya.
Dari Agen BRILink, Shumaini bisa membeli kebun sawit, dan rencana ke depannya ia ingin memperbesar usahanya lagi. Seperti membuka toko retail dan SPBU.
Seperti diketahui, BRI mengajak nasabah untuk menjadi Agen BRILink, yang berperan untuk membantu masyarakat sekitar. Tidak perlu modal besar, masyarakat sudah bisa gabung Agen BRILink yang dapat menjadi pekerjaan yang pendapatannya lumayan.
Apalagi keberadaan Agen BRILink membantu warga melakukan transaksi dengan aman, praktis, nyaman, dan lebih dekat hingga pelosok desa.
Regional CEO (RCEO) BRI Pekanbaru, Reza Syahrizal Setiaputra, mengungkapkan sepanjang tahun 2024, transaksi melalui agen BRILink tercatat meningkat sekitar 3-4 persen, mencapai total 48,1 juta transaksi dengan nilai mencapai Rp 14,55 triliun.
Layanan Laku Pandai ini semakin menjadi kebutuhan utama di wilayah-wilayah kepulauan dan perkebunan yang memiliki akses terbatas ke layanan perbankan konvensional.
"BRILink telah menjadi solusi keuangan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, memudahkan mereka dalam melakukan transaksi tanpa harus pergi ke bank," ujarnya belum lama ini.
Untuk tahun 2025, BRI menargetkan nilai transaksi melalui BRILink berada di kisaran Rp 12-15 triliun. Namun, angka tersebut masih dalam tahap evaluasi dan akan disesuaikan dengan perkembangan di lapangan sepanjang tahun berjalan.
"Kami terus memantau tren dan kebutuhan masyarakat, sehingga dapat menentukan target yang realistis dan optimal," sebutnya.
Penulis: Riki