PEKANBARU — Pembangunan Jalan Tol Lingkar Pekanbaru yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) terus menunjukkan progres positif. Hingga pertengahan Juni 2025, konstruksi tol yang akan menghubungkan berbagai ruas vital di Provinsi Riau ini telah mencapai 53 persen.
“Progres konstruksi Tol Lingkar Pekanbaru saat ini sudah di angka 53 persen,” ungkap Anditya Surya Arif Dinata, Site Cost Commercial Manager (SCCM) PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Lingkar Pekanbaru dalam acara media gathering di Wareh Coffee, Jalan Arifin Achmad, Kamis (19/6/2025).
Tol Lingkar Pekanbaru merupakan bagian dari jaringan Tol Pekanbaru–Rengat dan akan menjadi penghubung utama antara Tol Pekanbaru–Dumai dan Tol Pekanbaru–XIII Koto Kampar. Kehadirannya sangat strategis karena akan memperkuat konektivitas lintas kabupaten/kota sekaligus memperlancar arus logistik dan mobilitas masyarakat.
Dengan panjang 30,57 kilometer dan lebar jalur 3,6 meter di masing-masing sisi, tol ini dirancang untuk kecepatan maksimal 100 km/jam. Di sepanjang jalurnya, akan dibangun rest area Tipe Ayang berlokasi di STA 190+450 (Jalan Riau ujung), untuk memenuhi kebutuhan istirahat pengguna jalan.
Jalur tol ini akan melintasi sejumlah wilayah penting. Di Kota Pekanbaru, trase jalan melewati Kelurahan Muara Fajar, Rumbai Bukit, Agrowisata, Palas, dan Sri Meranti. Sementara di wilayah Kabupaten Kampar, tol ini membentang melalui Karya Indah, Rimbo Panjang, Tarai Bangun, dan Kualu. Untuk kemudahan aksesibilitas, Tol Lingkar Pekanbaru dilengkapi tiga titik interchange (pintu masuk dan keluar), yakni di Rimbo Panjang, Jalan Siak II, dan Muara Fajar.
“Kita berharap, kehadiran tol ini mampu memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat di sekitar jalur tol,” ujar Anditya.
Sementara itu Redy Trispada Putra, Site Engineering Manager (SEM) Lingkar Pekanbaru menambahkan, pengerjaan proyek ini dilakukan dengan teliti. Karena pengerjaan Lingkar Pekanbaru yang merupakan bagian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ini dibangun mengutamakan mutu, sehingga bisa tahan jika terjadi bencana.
"Sebelum Lingkar Pekanbaru dibangun, sudah dilakukan perencanaan dengan memperhatikan berbagai aspek, termasuk kondisi tanah, ekosistem yang ada. Agar Jalan Lingkar Pekanbaru yang dibangun kokoh, tahan gempa hingga meminimalisir potensi longsor," ujarnya.
Makanya Jalan Lingkar Pekanbaru berpedoman pada pembangunan jalan tol yang berkelanjutan. Dengan rampungnya Tol Lingkar Pekanbaru nanti, diharapkan mobilitas masyarakat semakin lancar dan pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar semakin tumbuh.
Infrastruktur ini diproyeksikan mampu menjadi motor penggerak baru untuk pertumbuhan kawasan ekonomi di sekitar Pekanbaru dan Kampar.
Proyek ini tidak hanya akan mempersingkat waktu tempuh antarwilayah, tetapi juga diharapkan mengurangi kemacetan di dalam kota, sekaligus mendorong tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru di sekitar trase tol.
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Heboh Inisial M Calon Tersangka SPPD Fiktif, Muflihun Muncul ke Publik Beberkan Ini
 Stadion Utama Riau Jadi Kawasan Bisnis dan Olahraga, Pemprov Fokus Penyelesaian Status Lahan
 Progres 53 Persen, Tol Lingkar Pekanbaru Siap Jadi Penghubung Strategis Sumatra
 Jangan Khawatir, 51 SMA Sederajat Swasta di Riau Dibantu Bosda Afirmasi
 Dibanderol Rp1,728 Miliar, BMW All New X3, Desain Lebih Gagah, Penuh Gaya dan Elegan
 |
|
Eks Dirut RSD Madani Ditahan di Rutan Pekanbaru Terkait Dugaan Penipuan Proyek Rp2,1 M
 Cari Tempat Nongrong yang Asyik Disegala Suasana? Yuk ke The People's Cafe Ada Ragam Menu Lezat
 BMKG Catat Riau Nihil Karhutla Hari Ini
 Suzuki New Carry Kuasai Penjualan Suzuki, Capai 55,47% di Mei 2025
 Belanja Negara di Riau Capai Rp11,26 T per Mei 2025, Transfer ke Daerah Tumbuh Positif
 |
Komentar Anda :