PEKANBARU - Dua bocah kakak beradik di Pekanbaru ditemukan tewas tenggelam di lubang bekas galian C yang terisi air.
Tragedi ini terjadi di Jalan Badak Ujung, Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya. Jasad keduanya ditemukan mengapung pada Selasa (9/9/2025) pagi, setelah dilaporkan hilang sehari sebelumnya.
Kedua korban diidentifikasi sebagai Marta Meirlina Daeli (11) dan Jefrianus Daeli (8). "Tim Polsek Tenayan Raya bersama Bhabinkamtibmas langsung melakukan pencarian kemarin hingga malam hari, namun korban belum ditemukan. Pagi tadi akhirnya ditemukan," jelas Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Berry Juana Putra.
Jasad pertama ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB oleh warga, dan tak lama kemudian jasad adiknya juga ditemukan di lokasi yang sama.
Lubang galian tersebut memiliki kedalaman sekitar 1,5 meter dan berlumpur, yang diduga menjadi penyebab korban kesulitan menyelamatkan diri.
Menanggapi kejadian ini, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan langsung meninjau lokasi. Ia menegaskan, pihaknya akan melakukan penegakan hukum secara adil dan transparan.
"Artinya terbuka, Insyaallah nanti saya perintahkan Kapolresta dan Direktur Reskrimsus, nanti akan didata ulang dan apa yang harus kita lakukan secara kolaboratif," kata Herry.
Kapolda memastikan bahwa seluruh galian C di lokasi tersebut adalah ilegal. Ia mengajak semua pihak, termasuk TNI, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota, untuk berkolaborasi dalam menertibkan area-area berbahaya tersebut.
"Ini kan mengganggu keselamatan, ketika digali, diambil, tidak diberikan tanda bahaya. Sehingga akhirnya korbannya ada di anak-anak kita," ungkap Irjen Pol Herry.
Polisi telah memasang garis polisi di lokasi kejadian dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Jasad kedua korban dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Saat ini kami masih mendalami penyebab pasti tenggelamnya korban, apakah murni kecelakaan atau ada faktor lain. Semua kemungkinan akan kami teliti," tegas Kompol Berry Juana Putra.