PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru secara resmi meluncurkan program beasiswa khusus yang menyasar ratusan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Inisiatif ini merupakan upaya serius Pemko dalam meningkatkan kualitas tenaga pendidik, sejalan dengan penerapan wajib belajar 13 tahun yang dimulai dari jenjang PAUD.
Program beasiswa S1 ini tidak hanya ditujukan bagi penyandang disabilitas, penghafal Al-Qur'an, atau mahasiswa di jenjang S1 hingga S3, tetapi secara spesifik memberi perhatian besar terhadap guru PAUD.
Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengungkapkan bahwa pada tahap awal, kuota yang disediakan mencapai 100 orang.
Para guru terpilih ini akan mengikuti skema kuliah percepatan yang memungkinkan mereka menyelesaikan studi Strata Satu (S1) hanya dalam waktu dua tahun.
"Biasanya kuliah reguler butuh waktu empat tahun. Dengan program ini, guru PAUD bisa meraih gelar S1 hanya dalam dua tahun. Semua biaya sudah ditanggung Pemko," jelas Agung Nugroho, menegaskan komitmen Pemko untuk menghilangkan kendala finansial bagi para pendidik.
Ia menambahkan bahwa peningkatan kualifikasi ini sangat mendesak. Menurutnya, tenaga pendidik PAUD harus memiliki kompetensi yang mumpuni mengingat pentingnya pendidikan anak usia dini.
"Kalau pendidik PAUD masih tamatan SMA, tentu kemampuan mereka terbatas. Harapan kita, dengan program ini, seluruh guru PAUD punya kompetensi yang lebih baik dalam membimbing anak sejak dini," lanjut Agung.
Sebagai bentuk dukungan penuh, Pemko Pekanbaru telah mengalokasikan total anggaran lebih dari Rp10 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2025 khusus untuk program beasiswa pendidikan ini.
Program ini diharapkan menjadi pendorong bagi seluruh guru PAUD di Pekanbaru untuk segera mencapai standar kualifikasi akademik yang lebih tinggi.