PEKANBARU - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus berjalan di wilayah Riau. Saat ini, tercatat sebanyak 245 dapur MBG telah terverifikasi, dengan 180 di antaranya sudah beroperasi. Namun, dari ratusan dapur tersebut, baru dua yang memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS).
Koordinator Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Regional Riau, Achmad Wardana, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan percepatan pengurusan SLHS untuk seluruh dapur yang sudah beroperasi.
"Baru ada dua dapur yang telah memiliki SLHS. Namun kita tengah melakukan percepatan untuk pengurusan sertifikat untuk semua dapur MBG," ujar Wardana, Rabu (8/10/2025).
Wardana belum merinci dapur mana saja yang sudah terverifikasi dan belum bersertifikat. Namun ia menegaskan bahwa sertifikat SLHS menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi, bukan lagi sekadar administratif.
Isu kebersihan dan keamanan pangan di dapur MBG semakin mendapat sorotan, terutama setelah maraknya kasus keracunan di beberapa wilayah. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menegaskan bahwa SLHS wajib dimiliki oleh semua dapur MBG sebagai bukti pemenuhan standar mutu dan keamanan pangan.
Sementara itu, di Kota Pekanbaru, Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) mencatat sudah ada 27 dapur MBG yang beroperasi hingga 17 September 2025. Satu dapur umum mampu menyiapkan sekitar 3.000 hingga 3.500 porsi makanan bergizi setiap hari.
Untuk menyukseskan program MBG di Pekanbaru, diperlukan setidaknya 200 dapur umum. Artinya, ketersediaan dan kelayakan dapur masih menjadi tantangan besar yang harus diselesaikan demi keberlangsungan program ini.