PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus melakukan berbagai langkah untuk menjaga stabilitas inflasi menjelang tutup tahun 2025.
Kenaikan harga sejumlah komoditas pangan dalam beberapa waktu terakhir menjadi perhatian serius karena dikhawatirkan dapat mendorong lonjakan inflasi daerah.
Pj Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, setelah menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, mengungkapkan bahwa pada November 2025 Pekanbaru justru mencatatkan deflasi.
"Secara month to month, dari Oktober ke November kita mengalami deflasi. Ini cukup menggembirakan karena sebelumnya inflasi kita cukup tinggi," ujar Ingot, Senin (8/12).
Ia menjelaskan, deflasi di November tercatat sebesar 0,11 persen untuk kategori bulan ke bulan. Namun secara year on year, Pekanbaru masih mencatat inflasi mencapai 2,4 persen.
Menurut Ingot, inflasi tahunan tersebut didorong oleh kenaikan harga emas serta sejumlah komoditas pangan.
"Semoga ke depannya trennya segera membaik. Kita juga terus melakukan antisipasi agar harga beberapa komoditas tidak melonjak, apalagi saat ini beberapa daerah pemasok sedang dilanda bencana," jelasnya.
Pemko Pekanbaru juga menyiapkan berbagai langkah untuk memastikan pasokan pangan tetap aman dan harga di pasaran dapat terkendali.
"Untuk saat ini, harga cabai masih tergolong tinggi. Begitu juga dengan sayur-mayur yang dipasok dari provinsi tetangga yang sedang menghadapi bencana," tutupnya.