PEKANBARU — Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mempercepat langkah mitigasi banjir melalui kerja sama terpadu dengan Pemerintah Provinsi Riau serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Normalisasi Sungai Siak dan sejumlah parit prioritas menjadi fokus utama dalam menghadapi potensi peningkatan curah hujan hingga awal 2026.
Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, menyampaikan bahwa koordinasi dengan Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau telah menghasilkan percepatan pengerjaan normalisasi Sungai Siak. Selain itu, penanganan Parit Belanda di Kecamatan Rumbai salah satu kawasan yang kerap dilanda banjir juga terus berjalan.
"Tidak hanya koordinasi dengan provinsi, saat ini PU telah melakukan normalisasi Sungai Siak dan Parit Belanda yang selama ini menjadi lokasi rawan bencana," ujar Agung, Senin (8/12/2025).
Agung menjelaskan bahwa dukungan Pangdam, Kapolda, dan jajaran Forkopimda membuat proses pemeriksaan di lapangan dilakukan lebih menyeluruh. Pengawasan tidak hanya sebatas peninjauan, tetapi juga mencakup pengecekan kondisi gorong-gorong dan saluran air yang berpotensi menimbulkan hambatan aliran.
"Forkopimda Kota Pekanbaru kini tidak hanya melakukan pengecekan lapangan, tetapi juga memastikan saluran air bersih dari sumbatan. Bahkan Pak Dandim turun langsung hingga masuk ke parit untuk memastikan kondisi drainase," ungkapnya.
Langkah ini dinilai penting untuk mengantisipasi potensi banjir, terutama pada kawasan dengan riwayat genangan yang tinggi.
Agung juga menegaskan kesiapan anggaran daerah untuk menghadapi kemungkinan bencana hidrometeorologi. Ia menyebutkan bahwa kondisi Belanja Tidak Terduga (BTT) masih stabil hingga akhir tahun.
"Alhamdulillah posisi anggaran kita aman. Biasanya Pekanbaru mengalami defisit, namun berkat dukungan Pak Gubernur, tahun ini kita justru mencatat surplus dan PAD meningkat," kata Agung.
BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terus mengguyur wilayah Pekanbaru hingga Januari 2026. Dengan prediksi tersebut, Pemko Pekanbaru menargetkan normalisasi sungai dan parit dapat mengurangi risiko banjir pada puncak musim hujan.
Agung menegaskan bahwa pemerintah daerah bersama seluruh elemen terkait berkomitmen menjaga kesiapsiagaan dan memastikan seluruh infrastruktur pendukung berfungsi optimal.
"Kami optimistis bahwa melalui kerja sama terpadu, upaya normalisasi yang sedang berlangsung dapat memberikan dampak signifikan dalam menekan risiko banjir di Pekanbaru," pungkasnya.