PEKANBARU – Menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Upaya tersebut dibahas dalam rapat Forkopimda yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Pekanbaru, H Agung Nugroho SE MM, di Aula Mal Pelayanan Publik (MPP), Senin (15/12). Rapat ini menekankan pentingnya sinergi, kolaborasi, serta pertukaran informasi antarinstansi terkait kondisi di lapangan.
"Intinya, kita sepakat untuk meningkatkan sinergi dan saling berbagi informasi terkait kendala yang dihadapi di lapangan dalam menyikapi cuaca ekstrem," ujar Agung Nugroho usai rapat.
Rapat tersebut turut dihadiri Wakil Wali Kota Pekanbaru H Markarius Anwar ST M.Arch, Penjabat Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Drs Ingot Ahmad Hutasuhut, serta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis.
Walikota Agung menjelaskan, intensitas curah hujan di Pekanbaru saat ini tergolong tinggi. Berdasarkan informasi dari BMKG, kondisi hujan diperkirakan masih akan berlangsung hingga awal tahun 2026. Situasi ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.
Oleh karena itu, Pemko Pekanbaru bersama Forkopimda menyiapkan langkah-langkah antisipatif, termasuk pendataan dan kesiapan peralatan yang dibutuhkan saat penanganan bencana maupun pengungsian.
"Kita mulai mendata apa saja peralatan yang diperlukan, termasuk antisipasi banjir dan rencana gotong royong bersama," katanya.
Sementara itu, Pj Sekdako Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut menambahkan, rapat Forkopimda ini juga merupakan tindak lanjut dari penetapan status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi yang berlaku mulai 3 Desember 2025 hingga 31 Januari 2026.
"Dalam kondisi siaga ini, kita kembali menegaskan pelaksanaan gotong royong melalui Gerakan Pekanbaru Bersih," jelas Ingot.
Ia menekankan, dukungan seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan agar potensi serta dampak bencana hidrometeorologi dapat ditekan seminimal mungkin.
"Dengan curah hujan yang tinggi saat ini, harus ada aksi nyata dari semua pihak, yang dikoordinir bersama Forkopimda," pungkasnya.