JAKARTA - Bupati Pelalawan, Zukri Misran menghadiri dan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, dalam rangka pelaksanaan pembangunan infrastruktur jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) Tahap II.
Penandatanganan ini dilakukan bersama 14 bupati/walikota lainnya di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis (18/9/2025).
MoU ini menjadi landasan persiapan pelaksanaan jargas yang akan berlangsung pada tahun anggaran 2025–2026.
Kabupaten Pelalawan mendapat alokasi sebanyak 3.076 sambungan rumah (SR), dengan konstruksi yang dijadwalkan dimulai pada November 2025. Secara total, pembangunan jargas kali ini mencakup 115.264 SR di 15 kabupaten/kota.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Laode Sulaiman, menjelaskan bahwa MoU ini bertujuan memperlancar proses di daerah.
"Tujuan dilaksanakan MoU hari ini adalah yang pertama, MoU ini bertujuan untuk memastikan proses perizinan di daerah dapat dipermudah karena jaringan gas akan melewati jalan, rumah, dan fasilitas publik yang sudah ada. Kedua, MoU ini untuk memperkuat koordinasi antara Ditjen Migas dengan pemerintah daerah agar proses implementasi tidak mengalami hambatan, termasuk saat jaringan ini nantinya akan dioperasikan oleh operator untuk melayani masyarakat," jelas Laode Sulaiman.
Laode menambahkan bahwa program jargas adalah prioritas Kementerian ESDM dan akan terus dilanjutkan hingga mencapai target 1 juta SR di seluruh Indonesia. Ia juga menekankan efisiensi biaya.
"Saya sendiri pengguna jargas, bahkan menggunakan tarif tertinggi sekalipun tetap lebih murah dari biaya energi sebelumnya," ungkapnya.
"Mari kita bersama-sama mewujudkan pemanfaatan sumber daya gas bumi ini sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah," tutup Laode.
Bupati Pelalawan, Zukri seusai penandatanganan MoU, menyatakan komitmennya untuk memastikan masyarakat Pelalawan, yang memiliki potensi gas besar, dapat menikmati manfaat ini.
"Pemanfaatan gas rumah tangga jauh lebih hemat, praktis, dan aman dibandingkan penggunaan tabung LPG konvensional. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang beralih ke gas jaringan, ketergantungan pada gas impor dapat dikurangi sehingga anggaran negara dapat dialihkan untuk kebutuhan lain. Saya ingin masyarakat Pelalawan tidak lagi kesulitan membeli tabung gas, karena gas jaringan lebih murah, lebih praktis, dan nyala apinya pun bagus," jelas Bupati Zukri.