Gubri Pulang Kampung, Janji Bangun Infrastruktur dan Akhiri Keterisolasian Wilayah Pesisir
INHIL – Suasana hangat dan penuh haru menyelimuti Gedung DPRD Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Sabtu (14/6), saat Gubernur Riau Abdul Wahid melakukan kunjungan resmi dalam rangka menghadiri Rapat Paripurna Istimewa memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 kabupaten tersebut.
Kunjungan ini menjadi momen bersejarah sekaligus emosional bagi Abdul Wahid, yang untuk pertama kalinya menghadiri perayaan HUT Inhil dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Riau. Sebagai putra daerah asal Inhil, kehadiran Wahid disambut antusias oleh jajaran pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan warga setempat.
“Saya merasa seperti pulang ke rumah sendiri. Ada haru, ada bangga, tapi juga ada tanggung jawab besar,” ujarnya mengawali sambutan dengan nada tulus yang mengundang kehangatan di ruang sidang.
Abdul Wahid mengungkapkan ikatan emosionalnya yang kuat dengan tanah kelahirannya itu. Ia menegaskan bahwa posisinya sebagai gubernur tak mengurangi komitmennya untuk memperjuangkan kemajuan daerah yang telah membesarkannya. “Sebagai putra daerah, saya merasa bertanggung jawab terhadap kampung saya ini. Bukan soal memprioritaskan satu wilayah, tapi bagaimana menunaikan amanah secara adil dan empatik,” tegasnya.
Dengan gaya khas yang santai dan bersahaja, Wahid menyelipkan candaan dan pantun dalam pidatonya, yang berhasil mencairkan suasana. Namun di balik kehangatan itu, ia membawa pesan serius: komitmen kuat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dasar di Inhil, terutama di wilayah-wilayah pesisir yang selama ini masih terisolasi.
Beberapa program strategis yang ia sebutkan antara lain pembangunan jalan penghubung antar kecamatan, perluasan jaringan listrik desa, serta peningkatan layanan kesehatan primer. Proyek-proyek tersebut direncanakan akan dimulai dengan skema *multi years* mulai tahun 2026.
Namun, Wahid tidak menutup mata pada tantangan yang dihadapi. Ia secara terbuka mengakui bahwa Provinsi Riau saat ini tengah berada dalam tekanan defisit anggaran. Meski demikian, ia memastikan bahwa pembangunan tidak akan berhenti.
“Saya tidak mengeluh, saya hanya menyampaikan realitas. Kita sedang defisit, tapi saya ingin semua tetap transparan. Inhil harus tetap jadi prioritas pembangunan,” ujarnya penuh keyakinan.
Menutup sambutannya, Wahid mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan ulang tahun ke-60 Kabupaten Inhil bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum reflektif untuk menyusun arah pembangunan yang lebih terarah, adil, dan berkelanjutan.
"Usia 60 tahun adalah usia matang. Saatnya kita membuka babak baru untuk Inhil yang lebih maju, lebih sejahtera, dan tak lagi tertinggal,” pungkasnya dikutip dari MC.Riau.
Acara HUT ke-60 Inhil ini juga diwarnai dengan sejumlah agenda budaya dan apresiasi kepada tokoh-tokoh daerah yang berjasa dalam pembangunan. Semangat kolaborasi dan kebersamaan tampak menjadi benang merah dari perayaan tahun ini—sebuah harapan baru bagi masa depan Inhil. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :