PEKANBARU – Wakil Gubernur Riau, SF Hariyanto, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau atas rencana pemberian gelar adat kepadanya.
Namun, mantan Penjabat Gubernur Riau itu merasa belum pantas menerima penghargaan tersebut. Alasannya, sejak dilantik oleh Presiden Prabowo beberapa waktu lalu, SF Hariyanto merasa kontribusinya untuk kemajuan Riau belum banyak terlihat.
Ia menjelaskan bahwa keterbatasan kewenangan yang dimilikinya saat ini menghambat upaya dalam menularkan program serta inovasi di Bumi Melayu Lancang Kuning.
"Pertama-tama saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak LAM yang berencana akan memberikan gelar adat kepada saya. Secara pribadi saya sangat terharu, cuma saya berpikir sepertinya belum pantas, karena belum terlihat kontribusi berarti dari pemerintahan untuk masyarakat Riau," terang SF Hariyanto.
Ia tidak menampik semangat tinggi dan tanggung jawabnya untuk memberikan pemikiran dan kerja keras dalam mengabdi kepada masyarakat Riau.
Kendati demikian, hal itu belum terlihat secara konkret saat ini. Oleh karena itu, mantan Inspektur Investigasi Kementerian PUPR tersebut merasa belum layak diberikan penghargaan setinggi itu.
"Semuanya kan tentu berproses, kinerja dapat terlihat setelah beberapa waktu bertugas. Yang jelas saat ini saya merasa belum banyak berbuat, jadi belumlah untuk saat ini. Tapi terima kasih banyak kepada pengurus LAM Riau yang telah berniat baik tersebut," papar Hariyanto lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau secara resmi meminang Gubernur Riau, Abdul Wahid, untuk menerima gelar adat Datuk Seri Setia Amanah.
Prosesi penabalan gelar adat tersebut dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (5/7/2025) di Balai Adat LAMR, Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru.
Peminangan dilakukan secara adat pada Jumat (27/6/2025) petang di kediaman resmi Gubernur Riau. Rombongan LAMR membawa tepak sirih sebagai simbol peminangan, yang diserahkan dan dicicipi sebagai pertanda diterimanya niat baik menurut adat Melayu.
Pengurus LAMR juga berencana memberikan gelar kepada Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto. Namun, Wakil Gubernur Riau menilai belum saatnya ia menerima apresiasi yang tinggi tersebut.
Penulis: Sri Wahyuni
Editor: M Iqbal