PEKANBARU — Universitas Lancang Kuning (Unilak) baru saja merayakan hari jadinya yang ke-43 pada 9 Juni 2025 lalu. Namun, momen istimewa ini tak hanya diisi dengan perayaan biasa—Unilak juga mendapat "kado ulang tahun" istimewa berupa lonjakan jumlah mahasiswa internasional yang mendaftar tahun ini.
Menurut Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr Zamzami, M.Kom, pada Rabu (11/6), Unilak resmi menerima 24 mahasiswa internasional yang akan menjadi mahasiswa baru (maba) tahun akademik 2025/2026.
"Unilak kini makin dikenal luas, dari Afrika sampai Timor Leste. Ini adalah pencapaian luar biasa yang membanggakan, bukan hanya bagi Unilak, tapi juga bagi Provinsi Riau," ujar Dr Zamzami.
Para mahasiswa internasional tersebut berasal dari berbagai negara di Asia dan Afrika, termasuk Nigeria, Afghanistan, Sudan, Timor Leste, Madagaskar, Myanmar, Gambia, dan Uganda. Dari total 24 orang, sebanyak 22 orang akan menempuh pendidikan di jenjang sarjana, sementara 2 lainnya melanjutkan studi pascasarjana.
Program studi yang diminati pun sangat beragam, mencakup Ilmu Hukum, Sistem Informasi, Ekonomi, Bahasa Inggris, Arsitektur, Pendidikan Bahasa Melayu, hingga Magister Manajemen. Hal ini menunjukkan daya tarik Unilak yang kian kuat di mata pelajar internasional dari berbagai latar belakang.
Antusiasme mahasiswa asing terhadap Unilak melonjak tajam setelah kampus ini resmi membuka peluang untuk mahasiswa internasional. "Sejak informasi penerimaan kami umumkan, tercatat hampir 300 warga negara asing mendaftar, dan lebih dari 500 orang mengakses informasi lebih lanjut mengenai Unilak," ungkap Dr Zamzami.
Awalnya, pihak kampus hanya berencana menerima 20 mahasiswa asing. Namun, melihat tingginya minat dan kualitas para pendaftar, Rektor Unilak, Prof Dr Junaidi, memutuskan menambah kuota menjadi 24 mahasiswa.
Proses perekrutan mahasiswa internasional ini dilakukan secara selektif dan melibatkan kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI) serta dukungan dari kedutaan besar negara-negara asing di Indonesia.
"Kami sangat berterima kasih kepada Kemenlu atas bantuannya dalam menyebarluaskan informasi dan memfasilitasi komunikasi. Antusiasme dari luar negeri benar-benar luar biasa!" ujar Dr Zamzami dikutip dari MC Riau.
Selain seleksi yang ketat, para mahasiswa internasional terpilih juga akan mendapat bantuan biaya hidup selama masa studi di Unilak. Strategi promosi kampus lewat media sosial turut berperan besar dalam memperluas jangkauan informasi secara global.
Unilak kini juga tengah membuka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) gelombang berikutnya untuk calon mahasiswa dalam negeri. Tahun 2025, Unilak menerapkan sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang lebih terjangkau dan fleksibel.
Dengan sistem pembiayaan yang ramah kantong dan peluang belajar dalam lingkungan multikultural, Unilak makin layak dijadikan pilihan utama oleh calon mahasiswa dari Riau dan berbagai daerah lainnya.
Unilak terus membuktikan komitmennya sebagai kampus unggulan yang tidak hanya berkembang di tingkat nasional, tapi juga siap bersaing di kancah internasional. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :