KAMPAR – Program Mitra Bina Community Development (CD) Departemen PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) berhasil menciptakan kisah sukses peternakan rakyat di Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar.
Salah satunya adalah Sartijan, yang berbekal pengalaman masa kecil merawat sapi, kini menjadi peternak sapi sukses dengan puluhan ekor ternak.
Bergabung dengan Kelompok Ternak Sapi Rizki Mandiri pada tahun 2015, Sartijan, seperti anggota lainnya, menerima bantuan bergulir berupa dua ekor sapi dari RAPP.
Dengan pendampingan intensif dan manajemen ternak yang baik, dua ekor sapi itu kini telah berkembang menjadi puluhan ekor.
“Saya terlahir dari keluarga petani, sejak kecil sudah diberikan pendidikan alam untuk bertani dan beternak, jadi secara tidak langsung pengetahuan dan pengalaman itu saya dapatkan dari didikan orang tua. Bersyukur juga RAPP telah membantu saya dan warga lainnya dalam usaha ini,” sebut Sartijan, Ketua Kelompok Ternak Sapi Rizki Mandiri.
Sejak awal tahun 2000, Program Mitra Bina RAPP memang telah membawa dampak positif. Kelompok Ternak Sapi Rizki Mandiri, yang awalnya beranggotakan lima orang, kini berkembang menjadi 25 anggota.
Manfaat program ini dirasakan seluruh anggota, yang mendapat pendampingan dan bantuan dari RAPP, membuktikan bagaimana kolaborasi perusahaan, komunitas, dan individu menciptakan pertumbuhan usaha berkelanjutan.
Sartijan mewajibkan setiap anggota mengikuti pelatihan dasar dan lanjutan untuk meningkatkan kemampuan teknis beternak sapi.
Pelatihan langsung diberikan oleh dokter hewan dari RAPP, meliputi pemberian pakan, gejala penyakit, hingga pengelolaan kesehatan hewan.
“Kami sangat terbantu dengan adanya pendampingan dokter hewan yang rutin memantau kesehatan ternak. Bahkan, kami juga dibantu mencarikan pasar sehingga kami bisa fokus menyediakan sapi sesuai permintaan,” ujar Sartijan.
Momen Iduladha menjadi puncak penjualan bagi kelompok mereka. Dalam satu musim kurban, mereka bisa memasok hingga 70–80 ekor sapi ke berbagai masjid, termasuk masjid di Riau Kompleks PT RAPP.
Dengan harga jual rata-rata sekitar Rp19 juta per ekor, omzet kelompok ternak ini bisa mencapai sekitar Rp1,2 miliar di momen Iduladha.
Tidak hanya fokus pada keuntungan utama, kelompok ini juga memanfaatkan limbah peternakan, yakni kotoran sapi, untuk diolah menjadi kompos.
Inisiatif ini lahir dari pendampingan RAPP yang mendorong pemanfaatan hasil samping untuk mendukung ekonomi sirkular di tingkat desa.
Jeni Febrianto, Agribusiness Program Officer CD RAPP, yang juga seorang dokter hewan, rutin melakukan kunjungan ke para peternak mitra bina.
Tugasnya tidak hanya memeriksa kesehatan ternak, tetapi juga memantau perkembangan kelompok secara menyeluruh, dari sistem pemeliharaan hingga strategi pemasaran.
“Kami rutin melakukan kunjungan setiap dua bulan sekali. Tugas kami tidak hanya memeriksa kesehatan ternak. Program ini juga memastikan bagaimana kelompok berkembang. Mulai dari sistem pemeliharaan, pengolahan pakan, hingga sistem pemasaran,” ungkap Jeni.
Ferdinand Leohansen Simatupang, Head of CD Department RAPP, menyampaikan bahwa keberhasilan Kelompok Ternak Sapi Rizki Mandiri adalah cerminan sinergi kuat masyarakat dan perusahaan.
Menurutnya, Program Mitra Bina RAPP tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga membangun semangat kewirausahaan.
“Kami percaya bahwa ketika masyarakat dibekali dengan pengetahuan yang tepat dan pendampingan yang konsisten, maka mereka dapat berkembang secara mandiri dan berkelanjutan. Kelompok Ternak Sapi Rizki Mandiri adalah contoh konkret bagaimana kolaborasi yang solid mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal,” ungkap Leo.
Leo berharap lebih banyak kelompok seperti Rizki Mandiri yang lahir dan berkembang. “Ke depan, kami berharap lebih banyak kelompok seperti Rizki Mandiri yang lahir dan berkembang, sehingga semangat kemandirian ini bisa menjadi budaya baru di tengah masyarakat pedesaan. Kami di RAPP akan terus berkomitmen untuk menjadi mitra yang hadir dan tumbuh bersama masyarakat,” tutupnya.
Kisah sukses ini sejalan dengan visi besar APRIL 2030 untuk menciptakan masa depan berkelanjutan melalui pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan potensi lokal. (Rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
HUT ke-241 Pekanbaru, Pemko Gratiskan Bus Trans Metro Selama 3 Hari, Catat Tanggalnya!
 Generasi Keempat BMW X3 dan BMW 218 Gran Coupe Terbaru Resmi Meluncur
 Kloter BTH 06 Lengkap, Total 1.776 Jamaah Haji Riau Telah Tiba di Tanah Air
 Truk ODOL Bandel Masih Berkeliaran di Pekanbaru, Dishub dan Polda Riau Beri Peringatan
 Prakiraan Cuaca Riau 19 Juni 2025: Hujan Ringan di Berbagai Wilayah, Dini Hari Merata
 |
|
Kunjungan Komisi V DPR RI, Gubri Abdul Wahid Usulkan Stadion Utama Riau Jadi Kawasan Industri dan Bisnis
 Jelang HUT Bhayangkara ke-79, Polsek Bangko Deklarasikan Kampung Bebas Narkoba di Pedamaran
 Dari Imun Kuat Hingga Pencernaan Lancar, Dokter Ungkap Efek Positif Air Lemon di Pagi Hari
 MoU Desa Bebas Api 2025-2026 Diteken, Asian Agri Perkuat Kolaborasi Cegah Karhutla di Riau
 Horoskop Hari Ini: Aries Tangani Masalah Keluarga, Taurus Batasi Diri, Gemini Cari Ide Segar
 |
Komentar Anda :